Wednesday, May 14, 2025

Cirebon 2025

 


Jika tahun lalu, kami 'baru' mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Cirebon di weekend pertama bulan Juli 2025, tahun ini alhamdulillah kami mendapatkan kesempatan yang lebih 'awal': hari Senin 12 Mei 2025 merupakan hari libur Waisak, apalagi diikuti oleh cuti bersama di hari Selasa 13 Mei 2025.

 

Minggu 11 Mei 2025

 

Kami sekeluarga meninggalkan rumah sekitar pukul 08.30 -- honestly, ini gegara aku bangun jam 05.15, rada berat bangun jam 05.00 setelah semalaman susah tertidur, entah karena apa. Tahun lalu kami berangkat pukul 08.10.

 

Perjalanan lancar, kami sampai di rest area km 260B pukul 11.25. suami Riska, adik ragilku, biasa menyetir mobil dengan kecepatan sedang. Seperti biasa, selain butuh meluruskan kaki, agar tidak terlalu kaku karena duduk di dalam mobil berjam-jam, di rest area ini kami makan siang, bekal yang aku masak di pagi hari: mie goreng, telur dadar dan ayam goreng. Kami melanjutkan perjalanan pukul 12.45.

 

Sekitar pukul 14.00 kami sampai di rumah mbak Tini, (ex) wife of my older brother. Matahari bersinar dengan sangat terik saat itu. Setelah ngobrol-ngobrol selama satu jam, kami menuju pemakaman Kesinengan, untuk 'menengok' makam kakak, dia meninggal tanggal 21 Mei 2019, setelah dirawat di RS Sumber Kasih selama beberapa minggu.

 

Kami sekeluarga sampai di hotel Amaris tempat kami menginap sekitar pukul 15.30. Tidak lama kami check in, Angie mengeluh kalau perutnya melilit-lilit kelaparan. Kami (aku, Angie, dan dua keponakan) pun keluar berjalan kaki. Tepat di seberang jalan hotel, ada sebuah jalan yang jika di sore hari dipenuhi dengan para 'street food seller'; ada berbagai jenis jajanan ditawarkan, dimulai dari kebab, sempol, siomay, fried chicken, sate taichan, mie ayam, bakso, hingga berbagai jenis minuman.

 

Satu 'stand' menawarkan chicken steak, sate taichan, gohyong, sempol, dll, aku menawari kedua keponakan: mereka mau. Di sini, kami berhenti membeli 2 porsi chicken steak, satu porsi sate taichan. Sementara menunggu pesanan kami siap, kami berempat melanjutkan berjalan. Di satu stand yang berjualan kebab, Angie berhenti, membeli satu porsi. Lalu, kami masuk ke minimarket yang terletak tak jauh dari stand kebab: aku perlu membeli air mineral karena hotel hanya menyediakan dua botol kecil air mineral. (kami belum lihat bahwa di tiap lantai hotel ada dispenser panas dan dingin.)

 

Setelah balik ke hotel, kami berempat makan 'cemilan' yang kami beli di halaman samping hotel: di sana ada beberapa meja dimana di sekitar satu meja disediakan 4 buah kursi. Usai makan, kami baru kembali ke kamar kami yang terletak di lantai 2.

 

Sekitar pukul 18.45 kami sekeluarga ke luar lagi untuk makan malam dengan menu ayam goreng + nasi + sambal + lalapan. Angie sendiri memilih lele goreng. Untuk 2 keponakan, mereka kembali memesan chicken steak! :D

 

Senin 12 Mei 2025

 

Aku membangunkan Angie pukul 05.50, mengajaknya berjalan-jalan ke alun-alun Kejaksan yang terletak kuranb lebih hanya 700 meter. Selain kami berdua, Nunuk dan Rani ngikut kami. Adek yang biasanya suka ngikut pagi itu tidak ikut karena: sendal (baru) yang dia pakai justru melukai jari-jari kakinya karena tergesek-gesek.

 

Sekitar pukul 07.00 kami sudah kembali ke hotel. Kami berempat ga perlu naik ke lantai 2 karena kami langsung sarapan di dining room di lantai 1. pukul 08.15 kami ke lantai 2, mandi dan packing.

 

Pukul 09.45 kami check out, langsung menuju ke arah Kabupaten Kuningan. Iya, aku mengajak keluarga untuk berkunjung ke Gedung Perundingan Linggarjati, yang terletak sekitar 27 km dari hotel tempat kami menginap. Otw ini -- selama kurang lebih 1 jam -- aku beberapa kali 'diganggu' hasrat kebelet pipis, mungkin sampai 5 kali! Penyebab awalnya adalah sebelum meninggalkan hotel, di dining room, aku tergoda untuk meinum segelas jus jeruk yang disediakan untuk para tamu hotel. Kemudian, ketika mampir di minimarket yang kedua -- aku pipis yang kedua kali ini berarti -- aku tergoda untuk membeli iced cappuccino di counter kopi yang tersedia di minimarket itu. Kebeletnya ini bener-benar tidak bisa aku tahan!

 

Kami sampai di Gedung Perundingan Linggarjati sekitar pukul 11.15. untuk masuk, kami membeli 5 buat tiket untuk dewasa, harga Rp. 10.000,00 per tiket, dan 2 buah tiket untuk anak-anak harga Rp. 5000,00. kami stay di sini sekitar satu jam. Dengan membeli tiket seharga Rp. 60.000,00, kami langsung didampingi oleh seorang guide yang menjelaskan apa-apa yang perlu dijelaskan.

 

Otw balik ke arah kota Cirebon, kami mampir di satu tempat makan yang mengusung tema "resto mewah' alias mepet sawah. Sebagian dari kami memesan ayam bakar, Rani keponakan memesan ayam goreng srundeng, Angie memesan rice bowl dengan lauk udang dan cumi, mas Ari memesan ikan nila bakar. Meski kami memesan beberapa jenis, kami tidak terlalu menunggu lama. Nampaknya resto ini masih baru, jadi belum banyak pengunjungnya.

 

Mulai pukul 14.00 kami meninggalkan area Linggarjati untuk kembali ke arah Cirebon, lalu masuk ke jalan tol. Otw balik ke Semarang, kami sempat mampir di rest area yang terletak di Batang. Kali ini, aku sama sekali tidak diganggu hasrat kebelet pipis, kecuali saat membeli bensin di satu pom bensin, masih di kawasan Kuningan.

 

Pukul 18.30 kami mampir ke warung mie ayam bakso Jaya**** untuk makan malam. Aku + Angie + Adek memesan bakso 'kosongan' sedangkan yang lain memesan mie ayam.

 

Alhamdulillah pukul 19.20 kami sudah sampai rumah. Next time kami sekeluarga dolan bareng lagi. insyaAllah kami diberi umur panjang, kesehatan yang prima, rezeki yang tak terhingga, kondisi negara yang aman tentram damai sentosa. Aamiin YRA.

 

PT56 13.39 14 Mei 2025

 

No comments: