Wednesday, October 09, 2024

Weeked Getaway to Pijar Park Day 2

 


Minggu 6 Oktober 2024

 

Semalam, suara-suara yang bagiku menganggu itu mash terdengar sampai midnight. Suhu udara 24 derajat, cukup sejuk jika berada di Semarang. Tapi di Pijar Park? Terasa biasa saja. Hahaha …

 

Pukul enam aku sudah memasak air untuk membuat secangkir teh, untuk menemaniku ngemil pisang crispy yang masih ada, sambil membaca buku ketika duduk-duduk di balkon dimana aku bisa memandang pepohonan tinggi-tinggi. Baru saja aku ngemil pisang crispy, ada yang mengetuk pintu: sarapan sudah datang! Dua piring nasi goreng dan 2 gelas teh hangat. Meski ga terlalu lapar aku makan saja nasi gorengnya mumpung masih hangat. Tehnya kucicipi hanya sedikit karena terasa terlalu manis.

 

Angie bangun sekitar pukul 07.00. aku lalu ke luar, ingin jalan-jalan di sekitar. 30 menit kemudian, aku kembali ke kamar.

 

Jam 09.00 Angie mandi, lalu gantian aku. Satu jam kemudian, kami jalan ke 'teras' depan villa sunset untuk berfoto-foto. Saat kami sampai sana, lokasi itu cukup penuh pengunjung. Setahun yang lalu, saat kami mau foto-foto di sana, belum banyak pengunjung. Mungkin karena waktu itu, kami melakukannya lebih pagi, sehingga belum banyak pengunjung yang datang. Terpaksa kami 'mengantri' saat ingin foto-foto. Ha ha …

 

Dari sana, kami berjalan ke lokasi tempat kami jajan kemarin sore. Kali ini, kami masuk ke spot foto khusus di mana para pengunjung diminta membayar Rp. 5000,00 untuk berfoto-foto di sini. Jam 11.00 kami kembali ke kamar, istirahat sebentar sebelum packing. Jam 12.05 kami ke 'office' untuk melaporkan bahwa kami akan check out. Kirain Angie mau makans iang di sini, ternyata dia bilang dia masih cukup kenyang: aku membawa bekal roti bakar dari rumah.

 

So? Usai check out, kami langsung meninggalkan lokasi. Setelah melewati 'ikon' selamat datang Kudus, Angie mengajak mampir ke satu minimarket: dia butuh minum kopi, aku pengen beli es krim. Untuk mengantisipasi 2 titik 'macet' yang harus kami lewati, Angie bilang dia akan santai saja nyetir motornya, kalau lelah dia akan istirahat. Aku sih oke saja.

 

To our surprise, blas tidak ada 'penumpukan' kendaraan di dua titik 'macet' seperti sehari sebelumnya. Waktu menjelang sampai Sayung -- pintu keluar jalan tol -- pun tidak ada rob, tidak seperti setahun yang lalu. Alhamdulillah.

 

Waktu masuk area Kota Lama, aku mengajak Angie mampir Latar Kota untuk makan siang/sore. Ini sekitar pukul 14.35. Angie memesan chicken cordon bleu, aku memesan chicken schnitzel. Untuk minum, Angie memsan es teh, aku cukup minum air mineral saja.

 

Chicken cordon bleu   Rp. 45.000,00

Chicken schnitzel       Rp. 35.000,00

Es teh                        Rp. 10.000,00

 

Kami sampai rumah sebelum jam 16.00, safe and sound. Alhamdulillahh.

 

Note:

I love Pijar Park karena terletak di 'dalam' hutan. Aku ga sukanya ya itu, tiap malam Minggu selalu ada panggung musik sampai midnight, jadi susah mau istirahat. :(

 

PT56 15.38 08 Oktober 2024

 

Weekend Getaway to Pijar Park Day 1

 


Tanggal 5 Oktober kembali aku mengajak Angie dolan ke Pijar Park dan menginap semalam di sana. Yang berbeda kali ini adalah pilihan kamar yang kami inapi: jika di bulan Juli 2023 lalu, aku memilih 'rumah pohon' (karena impianku ketika kecil: punya rumah di pohon, lol), kali ini aku memilih cottage superior yang bisa untuk 3 orang. Harga sewa cottage superior (saat weekend) Rp. 750.000,00. kali ini Pijar Park sedang menawarkan diskon 50% bagi mereka yang menginap saat weekdays.

 

Sabtu 5 Oktober 2024

 

Karena di hari Sabtu 5 Oktober 2024 aku masih harus masuk kerja di pagi hari, kami berdua baru meninggalkan rumah menjelang pukul 12.00. Sebelum jauh dari rumah, aku mengajak Angie mampir di satu rumah makan untuk makan siang terlebih dahulu: aku memilih menu ayam bakar sedangkan Angie memilih ikan nil gongso. Untuk minum, kami memilih air es.

 

Ayam bakar    Rp. 19.000,00

Nila gongso    Rp. 18.000,00

Air es 2 gelas Rp.    6.000,00

 

Pukul 13.10 kami meninggalkan rumah makan ini dan langsung menuju arah Kaligawe lanjut ke Demak dan Kudus. Angie mendapat kabar bahwa sedang ada perbaikan jalan di pertigaan Trengguli, sehingga kendaraan-kendaraan besar yang menuju Jepara (dari arah Semarang/Demak) harus menuju Kudus terlebih dahulu baru belok ke arah Jepara. Maka, Angie pun siap-siap jika harus sering ngerem kendaraan gegara jalan yang padat merayap.

 

Ternyata, kami baru sampai area Karangtengah, kami sudah mendapati jalan yang padat sehingga kendaraan harus 'merayap' alias berjalan pelan-pelan.

 

"Ini kita belum sampai Trengguli loh Sayang. Lha Demak saja belum nyampe kita," kataku ke Angie. Semoga dia tabah, lol.

 

Benar saja. Setelah melewati alun-alun Simpang Enam Demak (aku mengajak lewat kota, I would rather choose this route than the outer road), menjelang sampai pertigaan Trengguli, kendaraan-kendaraan kembali harus berjalan pelan-pelan. Karena jalan yang seperti inilah, aku malah ga sempat mengantuk. Ahak ahak … ikutan tegang soalnya, lol.

 

Setelah melewati 'ikon' Kudus -- alias perbatasan Demak - Kudus -- kami merasa cukup lega. Destinasi kami tidak jauh lagi. Saat melewati satu minimarket, Angie mengajak mampir, dia butuh melemaskan kaki yang pegal harus ngerem terus menerus. Selain itu, dia membeli satu bungkus mie instant rebus. Di WA story Pijar Park aku melihat bahwa di jenis penginapan cottate, ada pantry di dalam kamar! So? Angie ingin mencoba memasak sesuatu di dalam kamar.

 

Kami sampai di lokasi sekitar pukul 15.30. ketika baru masuk area Pijar Park, seorang petugas parkir mendekati, aku langsung bilang kalau kami akan menginap. (setahun yang lalu, petugas parkir langsung menunjukkan arah menuju tempat parkir buat mereka yang menginap, tanpa ngecek tanda aku sudah booking.) Dia dengan sopan memintaku untuk menunjukkan bukti buking. Setelah kutunjukkan buktinya, dia menunjukkan arah tempat Angie bisa memarkir sepeda motornya.

 

Setelah urusan pembayaran selesai (berbeda dengan tahun lalu: aku langsung bayar full, kali ini, aku memilih membayar uang muka sebesar 30% dulu saat booking, pelunasan saat kami datang ke lokasi), seorang petugas langsung mengantar kami ke kamar yang kami pilih: cottage superior nomor 1.

 

Menurut prakiraanku, cottage superior ini dua kali lebih luas ketimbang rumah pohon tempat kami menginap tahun lalu. Setelah masuk, sebelah kanan ada pantry, sebelah kiri kamar mandi. Setelah itu baru ada tempat tidur dengan ukuran King, yang memang bisa ditiduri oleh 3 orang, dengan syarat ukuran tubuhnya tidak oversize, lol. Ada space yang cukup luas buat kami berdua jika ingin melakukan yoga. Misalnyaaa. Di deretan yang sama dengan pantry, ada televisi, di bawah televisi ada rak yang berisi amenities yang disediakan untuk tamu yang menginap. Di 'seberang' pintu masuk, ada pintu keluar yang menuju balkon. Di belakang balkon? Ada deretan rumah pohon dan pepohonan yang tinggi-tinggi!

 

Setelah ngecek kamar, Angie mengajak ke 'jembatan pinus' yang ada di belakang deretan cottage superior / cottage family. Suhu udara tidak terasa sesejuk setahun sebelumnya. Di lokasi yang tahun lalu, kami duduk-duduk sambil membaca buku, tidak lagi ada meja, hanya bangku yang bisa diduduki 2 orang. Meja dan kursinya pindah ke tempat yang lain. Kami ga lama di sini, aku langsung mengajak Angie kembali ke kamar, ganti baju, lalu berjalan ke tempat lain, di mana kami duduk-duduk sampai selepas maghrib. Di lokasi ini, kami memesan satu porsi mendoan, satu porsi pisang crispy dan satu gelas es teh, Angie yang ingin ini. Aku cukup minum air mineral saja.

 

Sekitar pukul 18.00 kami kembali ke kamar. Di lapangan camping ground belum nampak terlalu banyak orang yang akan berkemah maupun berkegiatan di situ. Aku jadi berharap malam itu tidak akan ada suara berisik yang mengganggu, meski Angie bilang lokasi cottage kami sekarang lebih jauh dari camping ground ketimbang lokasi rumah pohon tempat kami menginap tahun lalu.

 

Setelah kembali ke kamar, Angie pun masak mie instant rebus yang dia beli sebelum kami sampai Pijar Park. Aku tidak merasa perlu ngemil apa-apa lagi: aku sudah ngemil 2 potong mendoan dan 1 potong pisang crispy sebelumnya, ini sudah cukup mengenyangkan perutku.

 

To my disappointment, mendekati jam 20.00, mulai terdengar suara orang-orang menyanyi dari arah camping ground. Sementara dari arah lain terdengar seperti ada pengajian. Hmfttt … pablebuat?