Wednesday, October 09, 2024

Weekend Getaway to Pijar Park Day 1

 


Tanggal 5 Oktober kembali aku mengajak Angie dolan ke Pijar Park dan menginap semalam di sana. Yang berbeda kali ini adalah pilihan kamar yang kami inapi: jika di bulan Juli 2023 lalu, aku memilih 'rumah pohon' (karena impianku ketika kecil: punya rumah di pohon, lol), kali ini aku memilih cottage superior yang bisa untuk 3 orang. Harga sewa cottage superior (saat weekend) Rp. 750.000,00. kali ini Pijar Park sedang menawarkan diskon 50% bagi mereka yang menginap saat weekdays.

 

Sabtu 5 Oktober 2024

 

Karena di hari Sabtu 5 Oktober 2024 aku masih harus masuk kerja di pagi hari, kami berdua baru meninggalkan rumah menjelang pukul 12.00. Sebelum jauh dari rumah, aku mengajak Angie mampir di satu rumah makan untuk makan siang terlebih dahulu: aku memilih menu ayam bakar sedangkan Angie memilih ikan nil gongso. Untuk minum, kami memilih air es.

 

Ayam bakar    Rp. 19.000,00

Nila gongso    Rp. 18.000,00

Air es 2 gelas Rp.    6.000,00

 

Pukul 13.10 kami meninggalkan rumah makan ini dan langsung menuju arah Kaligawe lanjut ke Demak dan Kudus. Angie mendapat kabar bahwa sedang ada perbaikan jalan di pertigaan Trengguli, sehingga kendaraan-kendaraan besar yang menuju Jepara (dari arah Semarang/Demak) harus menuju Kudus terlebih dahulu baru belok ke arah Jepara. Maka, Angie pun siap-siap jika harus sering ngerem kendaraan gegara jalan yang padat merayap.

 

Ternyata, kami baru sampai area Karangtengah, kami sudah mendapati jalan yang padat sehingga kendaraan harus 'merayap' alias berjalan pelan-pelan.

 

"Ini kita belum sampai Trengguli loh Sayang. Lha Demak saja belum nyampe kita," kataku ke Angie. Semoga dia tabah, lol.

 

Benar saja. Setelah melewati alun-alun Simpang Enam Demak (aku mengajak lewat kota, I would rather choose this route than the outer road), menjelang sampai pertigaan Trengguli, kendaraan-kendaraan kembali harus berjalan pelan-pelan. Karena jalan yang seperti inilah, aku malah ga sempat mengantuk. Ahak ahak … ikutan tegang soalnya, lol.

 

Setelah melewati 'ikon' Kudus -- alias perbatasan Demak - Kudus -- kami merasa cukup lega. Destinasi kami tidak jauh lagi. Saat melewati satu minimarket, Angie mengajak mampir, dia butuh melemaskan kaki yang pegal harus ngerem terus menerus. Selain itu, dia membeli satu bungkus mie instant rebus. Di WA story Pijar Park aku melihat bahwa di jenis penginapan cottate, ada pantry di dalam kamar! So? Angie ingin mencoba memasak sesuatu di dalam kamar.

 

Kami sampai di lokasi sekitar pukul 15.30. ketika baru masuk area Pijar Park, seorang petugas parkir mendekati, aku langsung bilang kalau kami akan menginap. (setahun yang lalu, petugas parkir langsung menunjukkan arah menuju tempat parkir buat mereka yang menginap, tanpa ngecek tanda aku sudah booking.) Dia dengan sopan memintaku untuk menunjukkan bukti buking. Setelah kutunjukkan buktinya, dia menunjukkan arah tempat Angie bisa memarkir sepeda motornya.

 

Setelah urusan pembayaran selesai (berbeda dengan tahun lalu: aku langsung bayar full, kali ini, aku memilih membayar uang muka sebesar 30% dulu saat booking, pelunasan saat kami datang ke lokasi), seorang petugas langsung mengantar kami ke kamar yang kami pilih: cottage superior nomor 1.

 

Menurut prakiraanku, cottage superior ini dua kali lebih luas ketimbang rumah pohon tempat kami menginap tahun lalu. Setelah masuk, sebelah kanan ada pantry, sebelah kiri kamar mandi. Setelah itu baru ada tempat tidur dengan ukuran King, yang memang bisa ditiduri oleh 3 orang, dengan syarat ukuran tubuhnya tidak oversize, lol. Ada space yang cukup luas buat kami berdua jika ingin melakukan yoga. Misalnyaaa. Di deretan yang sama dengan pantry, ada televisi, di bawah televisi ada rak yang berisi amenities yang disediakan untuk tamu yang menginap. Di 'seberang' pintu masuk, ada pintu keluar yang menuju balkon. Di belakang balkon? Ada deretan rumah pohon dan pepohonan yang tinggi-tinggi!

 

Setelah ngecek kamar, Angie mengajak ke 'jembatan pinus' yang ada di belakang deretan cottage superior / cottage family. Suhu udara tidak terasa sesejuk setahun sebelumnya. Di lokasi yang tahun lalu, kami duduk-duduk sambil membaca buku, tidak lagi ada meja, hanya bangku yang bisa diduduki 2 orang. Meja dan kursinya pindah ke tempat yang lain. Kami ga lama di sini, aku langsung mengajak Angie kembali ke kamar, ganti baju, lalu berjalan ke tempat lain, di mana kami duduk-duduk sampai selepas maghrib. Di lokasi ini, kami memesan satu porsi mendoan, satu porsi pisang crispy dan satu gelas es teh, Angie yang ingin ini. Aku cukup minum air mineral saja.

 

Sekitar pukul 18.00 kami kembali ke kamar. Di lapangan camping ground belum nampak terlalu banyak orang yang akan berkemah maupun berkegiatan di situ. Aku jadi berharap malam itu tidak akan ada suara berisik yang mengganggu, meski Angie bilang lokasi cottage kami sekarang lebih jauh dari camping ground ketimbang lokasi rumah pohon tempat kami menginap tahun lalu.

 

Setelah kembali ke kamar, Angie pun masak mie instant rebus yang dia beli sebelum kami sampai Pijar Park. Aku tidak merasa perlu ngemil apa-apa lagi: aku sudah ngemil 2 potong mendoan dan 1 potong pisang crispy sebelumnya, ini sudah cukup mengenyangkan perutku.

 

To my disappointment, mendekati jam 20.00, mulai terdengar suara orang-orang menyanyi dari arah camping ground. Sementara dari arah lain terdengar seperti ada pengajian. Hmfttt … pablebuat?

 

No comments: