Ini kisah lanjutan dari dolan ke Ngawi.
Minggu sekitar pukul 07.00 kami bertiga -- aku, Angie, dan Ranz -- sepedaan ke CFD. Sempat sarapan nasi liwet, memotret KA BATARA KRESNA yang kebetulan lewat. Sebelum balik, aku sempat beli 4 buah daster! (oemjiiii, I LOVE DASTER! Lol.) 4 daster ini untukku, Angie, dan dua adikku a.k.a tantenya Angie. Aku sengaja tidak membeli untuk 2 keponakan. Ukuran tubuh mereka 'membingungkan' soalnya, hahahahah.
Minggu pagi itu keluarga Ranz ada acara halal bihalal keluarga ayahnya. Jika aku sendirian, tentu aku akan ikut mereka. Tapi karena ada Angie bersamaku, dia menolak kuajak turut menghadiri acara halal bihalal itu, maka, kami berdua dolan ke tempat lain: Taman Balekambang. Well, meski kata Angie: "Taman Balekambang itu tidak menarik tanpa rusa-rusa yang berkeliaran di sana." aku tetap keukeuh mengajaknya ke sana. Well, tetap menarik lah foto-foto di sana. Ye kaaan?
So, sekitar pukul 09.45, saat keluarga Ranz berangkat ke lokasi halal bi halal, aku dan Angie berangkat ke Taman Balekambang. Mbak Niken meminjami kami satu motor matic, lumayaaan, bisa menghemat duit ( ga perlu memesan taksi online kan?) Hihi …
Saat aku dan Ranz ke Taman Balekambang tahun lalu, taman belum dibuka secara resmi, baru 'trial' kalau tidak salah. Saat itu, tempat parkir resmi di dalam Taman Balekambang belum dibuka, kami memarikir motor di luar area taman. Dan gratis masuk. Kali ini, tempat parkir di dalam area taman sudah terbuka, kami bisa dengan mudah membawa sepeda motor masuk area, untuk tiket masuk per orang Rp. 5000,00. untuk tiket masuk, pengunjung harus menggunakan e-money (boleh pakai QRIS) Kalau tidak salah untuk biaya parkir, kami membayar Rp. 3000,00, cash.
Sayangnya, kami belum sempat menjelajah seluruh area, tiba-tiba sepatu (sendal) Angie nyaris putus, lol. Setelah sempat istirahat di salah satu bangunan terbuka yang nampaknya bisa dipakai untuk mushalla, kami berjalan menuju tempat parkir. Angie harus hati-hati agar kakinya tetap bisa teralasi sepatu sendal yang nyaris putus itu. (Sebelum mulai jalan, kami sempat jajan es teh dan dimsum.
Setelah meninggalkan Taman Balekambang, Angie mengajakku ke Café Sekutu yang terletak di Jl. Slamet Riyadi. Otw ke sana, tentu kami sambil jelalatan matanya, mencari warung-warung di pinggir jalan yang barangkali jualan sendal jepit, lol. Waktu kami lewat satu pasar tradisional (aku lupa namanya! Lol) Angie langsung gercep membelokkan motor ke sana. Untung ada satu kios yang terletak di luar yang berjualan sendal jepit. Yes, Angie was saved! Sendal jepit langsung dipakai Angie, sedangkan sepatu sendal masuk tas kresek besar.
Menggunakan bantuan google map, dengan mudah Angie menemukan lokasi café Sekutu. (ternyata lokasinya tepat di sebelah fast resto McD.) setelah memesan kopi dan cemilan, Angie memilih tempat duduk di lantai 2. tak lama kami duduk-duduk di lantai 2, Angie bilang, "Ya ampun Ma! Angie salah! Café yang Angie maksud itu Café Sekutu Rumah Karya!" aku ga tahu bedanya tentu saja, so bagiku ya sama sajalah mau ngafe di mana, lol. Dari lantai 2 café itu, pemandangan ke arah Jl. Slamet Riyadi lumayan kok. Apalagi jika pas lihat KA BATARA KRESNA lewat, wah, pasti pemandangannya menarik!
Tidak lama kemudian, Ranz menyusul naik ojek online. Dia tidak pesan apa-apa, dia langsung naik ke lantai 2, duduk bersama kami berdua. (Guess what? Waktu aku dan Angie naik, semua meja yang terletak di dekat jendela full. Tapi, tak lama kemudian, ada pengunjung yang meninggalkan lokasi. Wah, pucuk dicinta ulam tiba! Meja itu langsung kami duduki!
Sekitar jam 2 siang kami pulang. Rencana sore itu kami akan ke Waduk Cengklik. Jika beruntung, kami bisa memotret langit senja berwarna oranye yang cuantik. Tapi, sekitar jam 4 sore saat kami sudah siap berangkat, hujan turun. Yaaah, ga bakal dapat foto sunset dong yaaa. Meskipun begitu, karena kami sudah siap dolan somewhere, aku tetap mengajak Angie dan Ranz pergi. Aku mengajak Angie beneran mengunjungi café yang ingin dia kunjungi: Sekutu Rumah Karya! Saat akan berangkat, Ranz baru ngeh kalau dimsum yang dia belikan untuk kami di CFD belum kami makan. So, kami bawa lah dimsum itu.
Café Sekutu Rumah Karya terletak di Jl. Adi Sucipto, sudah masuk kawasan Colomadu! Kami ke sana naik taksi online. Semula Deven akan ikut jika kami beneran ke Waduk Cengklik. Karena 'hanya' akan ke café, Deven tidak ikut.
Sekitar jam 7 malam, kami sudah kembali ke rumah Ranz, lalu aku dan Angie siap-siap untuk balik ke Semarang. Aku memesan tiket travel jam 20.00. Alhamdulillah kami sudah sampai rumah jam 22.00.
Next time, kami dolan-dolan lagi!
MS48 14.54 17 May 2025