Enam tahun telah berlalu ...
(check this post, will you?)
Enam tahun lalu aku menulis beberapa 'stages' penting perjalanan hidup Angie, oh no, perjalanan hidup kita berdua. :) Dan ... tibalah 'stage' penting berikutnya: Angie wisuda! Yay!
Di awal Angie kuliah -- kebetulan dia memilih fakultas yang menurutku juga sangat menarik -- aku sempat berkata pada diri sendiri bahwa aku akan menemaninya belajar.
(hah! padahal waktu duduk di bangku SD - SMP - SMA aku ga pernah melakukannya. LOL. I have been very blessed to have her as my one and only daughter karena ga pernah aku harus mengawasinya belajar waktu duduk di bangku sekolah. Maklum, pekerjaanku sebagai guru les Bahasa Inggris yang tiap malam justru sibuk berbagi ilmu dengan anak-anak lain, sehingga di rumah Angie harus belajar sendiri. Aku cukup mengingatkannya, "Belajar itu buat Angie sendiri, buat masa depan Angie. Bukan buat Mama." Dan Angie menyadarinya bahwa yang kukatakan itu benar adanya. Maka jika kadang beberapa teman bercerita mereka harus mengawasi anak-anak mereka belajar, atau sekedar mengerjakan pe-er, aku tidak pernah harus melakukan itu. 😄 )
Konon di fakultas Psikologi seseorang akan belajar tentang karakter seseorang, sekaligus mungkin mengkaji mengapa seseorang bisa berkarakter seperti itu. Hmmm ... jika dilihat dari sudut ini, nampaknya ga jauh beda fakultas Psikologi dengan fakultas Sastra, terutama ketika kita mengkaji karya-karya sastra dan mempelajari satu tokoh yang menarik, mengapa karakternya begitu, dll. Itu sebab aku ingin menemani Angie belajar, mendiskusikan satu kasus atau teori, atau apa lah itu.
Kenyataannya ternyata tidak seperti itu. Aku tetap sibuk bekerja, dan juga ... sepedaan. LOL. Waktu yang kuluangkan untuknya pun kian sempit, meski jika kita kebetulan punya waktu bersama, kadang kita gunakan untuk membahas sesuatu, yang kita hubungkan dengan beberapa teori yang dia pelajari di kampus.
Aku sudah lupa kapan Angie mulai konsentrasi ke skripsinya. I sucked when realizing bahkan topik utama skripsinya apa aku ga begitu ngeh, boro-boro ikut membantunya membahas sesuatu. Kesulitannya dengan dosen pembimbing yang kurang helpful padanya (konon dosen-dosen fakultas Psikologi 'terkenal' killing sehingga jika di fakultas-fakultas lain mahasiswa sangat mungkin lulus kurang dari delapan semester, di fakultas Psikologi boro-boro daaah) bahkan tak pernah Angie keluhkan padaku. Untunglah dia dikitari teman-teman kuliah yang sangat sayang, perhatian, dan peduli padanya. (Where was I? I was busy with myself. 😞 )
Bahwa Angie akhirnya menyelesaikan skripsinya pun aku tidak tahu. Out of the blue dia bilang ke aku, "Mama ... besok Angie ujian skripsi," pada tanggal 26 Februari. I almost didn't believe to hear that. Dan ... pada tanggal 27 Februari itulah dia mempertanggungjawabkan skripsi yang dia tulis di depan dewan penguji, saat yang dulu pernah aku harapkan aku akan bisa menungguinya but due to my work, I could not do it.😕
Setelah melakukan revisi di bulan Maret, awal April pun Angie mendaftar wisuda. And her graduation day was on April 28 (syukuran wisuda fakultas yang diselenggarakan di Ballroom Rama Shinta Hotel Patrajasa) and on April 29, at Professor Sudarto building, Tembalang.
I am always proud of you, my daughter, as I always love you.
CN 07.39 30/04/2015