Friday, July 18, 2025

Endless things to do in Jogja (2)

 


Senin 7 Juli 2025

 

Kami ga bisa berkunjung ke mana pun hari ini karena kami harus buru-buru pulang ke Semarang. Di kantor ada agenda sharing program jam 13.00 yang sangat sayang jika kulewatkan begitu saja. Angie pun manut. (FYI, I offered her to take one day off from her office on Friday 4 July, but she chose to take one day off on Monday 7 July though it means we cannot go anywhere on this particular day except heading home to Semarang.

 

Karena masih ingin menikmati hari libur (aku ga perlu buru-buru bangun pagi untuk nyiapin sarapan dan bekal maksi Angie, lol) aku baru memulai 'ritual' pagi jam 06.45. aku sudah packing hari Minggu malam, so begitu bangun pagi, aku hanya bikin cappuccino buatku dan Angie, lalu aku mandi, dan melanjutkan packing terakhir saat Angie mandi.

 

We left the guest house around 08.00. hari masih cukup pagi namun bukan jam rush hour -- orang-orang berangkat kantor sebelum jam 08.00 kan ya? -- maka kami tidak terhambat kemacetan apa pun sampai di perempatan Pingit, a.k.a menuju Jl. Magelang. Sesampai Jombor, kami mampir salah satu pool shuttle untuk 'menitipkan' 2 backpack yang kami bawa agar dalam perjalanan pulang ke Semarang, kami tidak terbebani barang bawaan kecuali tas cangklong yang kami bawa. 2 backpack kami berat 7,8 kg, dan kami cukup membayar Rp. 25.000,00. alhamdulillah, jauh lebih murah ketimbang biaya yang kami keluarkan saat tahun lalu kami pualgn ke Semarang. Setelah itu, Angie langsung menggeber motornya menuju arah Magelang.

 

Saat sampai perempatan Setos Magelang, Angie bilang butuh istirahat. Aku bilang kami bisa istirahat di alun-alun. "I need to eat, Ma. I am hungry!" katanya sesampai alun-alun, pukul 09.25.. Ya cocok kan? Di sisi Utara alun-alun ada deretan warung makan, kita bisa memilih mau jajan apa. Angie memilih satu gerobag yang menawarkan nasi goreng. Kebetulan di lokasi yang sama ada kupat tahu, aku memesan itu.

 

our brunch, nasgor + kupat tahu

 

Saat sarapan ini, Angie sempat dihubungi kantor dan dia harus mengerjakan sesuatu menggunakan gadget-nya. Well, hari gini, orang memang mudah bisa work from anywhere. Because of this, kami berhenti di sini cukup lama. Kami baru meninggalkan alun-alun sekitar pukul 10.30.

 

Otw dari Wirobrajan menuju Magelang, mataku melek dengan baik, sangat terjaga, tidak terganggu rasa mengantuk sama sekali! Namun, setelah meninggalkan alun-alun Magelang, aku mulai diserang kantuk! Mana aku tidak membawa permen kopi. Parah. Kasihan Angie jika aku ngantuk begini. Hohoho … (This is why Angie always chooses to ride the motorcycle and I sit behind her.) Namun rasa kantuk ini hilang begitu saja ketika di daerah Bedono, Jambu Angie mampir di satu pom bensin, lol. Dari sini sampai Semarang, aku awas lagi, tanpa minum kopi!

 


pom bensin area Bedono

 

Menjelang pasar Ambarawa, Angie sudah berulang kali menunjukkan gelagat ingin berhenti di satu minimarket yang ada counter kopi, tapi, kami ga jua menemukannya. Dia pun lelah dan mengantuk sebenarnya. Hiksss … tapi, minimarket yang diingini Angie ga segera nampak. Hingga akhirnya, dia belok ke satu random minimarket setelah melewati Lemah Abang. Aku membeli dua kaleng kopi, sementara Angie mengistirahatkan tubuhnya sebentar di teras minimarket! Persis saat aku terserang kantuk saat dolan bareng Ranz naik sepeda. Like mother like daughter! Heran juga aku. Wkwkwkwkwk … It was 12.00. masih satu jam lagi aku harus sudah sampai kantor.

 

Kami istirahat di situ hanya sekitar 10 menit, lalu Angie melanjutkan perjalanan. Kami sampai area Tugumuda sekitar pukul 12.45. aku pun memberi instruksi Angie untuk mampir ke pool shuttle terlebih dahulu untuk menjemput 2 backpack kami, pool terletak di sebelah stasiun Poncol. Dari sana, Angie ngedrop aku di kantor. It was 13.05. yes, aku telat sedikit, but it was okay. Dia lanjut pulang ke rumah. Syukurlah, jarak kantorku ke rumah hanya 1,1 km!

 

I finished joining the sharing program at 17.15, Angie then picked me up. And then we went home.

 

Alhamdulillah perjalanan dolan kami berjalan lancar. Dan saat menulis ini -- 10 hari kemudian -- aku pun sudah kangen turing lagi!!! Wohohoho …

 

PT56 15.01 17 July 2025

Endless things to do in Jogja (1)

 


Without any specific agenda, I offered Angie to go to Jogja on the first weekend of July 2025. mumpung aku libur di hari Sabtu 5 Juli itu. (I got around 10-day break from my workplace, and 5th July was between those 10 days.) FYI, my weekdays are from Monday til Saturday, and Saturday is my most hectic day.

 

Sabtu 5 Juli 2015

 

Karena Angie menolak mengambil cuti dari kantor di hari Jumat, maka kami berdua berangkat ke Jogja di hari Sabtu 5 Juli. Kami meninggalkan rumah sekitar pukul 08.15, naik motor. Yep, orang bilang perjalanan seperti ini disebut 'turing', sementara aku biasa menggunakan istilah 'bikepacking' a.k.a 'bike traveling' jika aku dan Ranz dolan ke luar kota naik sepeda.

 

Perasaan, (haha, menggunakan perasaanku ini) Angie menaiki motornya lumayan cepat lah -- dibandingin jika aku yang 'nyetir' motor for sure, lol -- kami sampai di satu minimarket setelah melewati gapura masuk kota Magelang sekitar pukul 10.15. (kami sempat mampir beli bensin di pom bensin Lemah Abang, dan antrinya lumayan panjang!) di minimarket ini, kami beristirahat lebih dari 1 jam, kami sekalian hunting penginapan. (ada sedikit masalah dengan buking hotel yang telah kulakukan sebelumnya.) ini yang membuat kami lumayan lama istirahat di sini.

 

Angie sempat khawatir kami tidak mendapatkan penginapan, so aku bilang, "don't worry honey, if that is the case, I will contact Radit, we will stay at his boarding house." lol. Radit is a friend of mine, dia punya kos. Padahal aku ya ga yakin apakah ada kamar kosong di kosannya, lol.

 

We continued our trip around 11.30. and yes, as you can guess, perjalanan menjadi tersendat setelah melewati Jombor. Jalan Magelang di area sini padat dengan kendaraan! Kami mendapatkan penginapan di satu guest house milik satu universitas swasta Jogja, di area Wirobrajan. Dan … kami sampai di sana pukul 14.00! Lol. Gile kan? Semarang - Magelang 2 jam, Magelang - Wirobrajan Jogja 2,5 jam! Lol.

 

Setelah check in, kupikir kita bisa lumayan istirahat sekitar 1 - 2 jam lah ya. Ternyata o ternyata, Angie bikin 'date' dengan seorang ex workmate yang tinggal di Jogja pukul 3 sore itu! Yes, mumpung ada ART JOG, Angie mengajakku ke sana. Dan Angie janjian dengan temannya itu untuk bertemu di sana. Pablebuat? Aku Cuma ganti baju, sedikit touch up, agar wajah tidak terlalu terlihat kuyu, lol, lalu berangkat. Dari google map kulihat jarak guest house ke Art Jogja hanya sekitar 2,3 km. (Aku sengaja mencari penginapan di area Wirobrajan agar tidak jauk ke lokasi Art Jog.)

 

Sesampai kami di Museum Nasional Jogja, aku bilang ke Angie untuk mencari kantin terlebih dahulu: aku kelaparan! Saat kami menunggu pesanan kami matang, temannya Angie datang, nyamperin kami berdua. Aku dan Angie makan, mas Bayu hanya memesan kopi. Usai makan, kami berjalan ke pintu masuk museum. Ternyata, kami perlu mengantri untuk membeli tiket! Well, meski ga lama sih. The price of the ticket: Rp. 80.000,00 per person.

 

Three of us spent around 2 hours exploring Art Jog.

 

Sepulang dari Art Jog, aku dan Angie mampir ke WS untuk makan malam. I was not hungry but Angie needed to eat something. Ya wis, aku ikut makan deh, lol. Jarang-jarang aku jajan steak soalnya. Lol.

 

Minggu 6 Juli 2025

 

I had no idea at all where to take Angie on this day. Angie yang pertama mengusulkan untuk ke Natan Art Space and Coffee boutique. She has always been enchanted by cafes which also provide books. (contoh, dia yang pertama ke Lana Café di area Purwosari Surakarta.) Waktu aku ngecek lokasinya di gmap, aku lihat lokasinya di Kotagede, aku pun langsung googling destinasi wisata yang terletak di sekitar situ. Dan, aku 'menemukan' situs WARUNG BOTO! Waaaah … sudah lumayan lama aku kepengen ke sini! Tapi karena biasanya aku dan Ranz menginap di kawasan Jakal km 5 jika dolan ke Jogja, kupikir Kotagede itu lumayan jauh dari Jakal, mungkin saja Ranz bakal menolak kuajak ke sini. (lah, padahal terakhir kami bikepacking ke Jogja, kami malah ngepit ke Nanggulan, yang jaraknya 40 km dari Jakal, lol.)

 

Kami meninggalkan guest house sekitar pukul 08.30. Yang pertama kami tuju adalah situs Warung Boto. Thanks to gmap! Yay! Kami tidak kesulitan untuk menemukan lokasinya. Melihat penampakan situs satu ini -- nampak kurang terawat ya? Hikss -- aku mengajak Angie untuk mencari warung untuk sarapan terlebih dahulu. Lucky us, tidak jauh dari situ, kami menemukan satu warung makan yang berjualan gudeg. Gudeg, in fact, is not Angie's cup of tea. Tapi, dia tidak nolak lah kuajak sarapan di situ. (we didn't see any other food stall around there.)

 

Usai sarapan nasi gudeg, kami menuju situs Warung Boto. Menurut ibu penjual gudeg, pengunjung tidak perlu membeli tiket, tapi diharapkan memberi uang sekadarnya kepada di penjaga. Situs yang juga disebut sebagai situs Pesanggrahan Rejawinangun ini cukup menawan bagiku yang suka berkunjung ke lokasi-lokasi heritage. Selain kami berdua, saat itu, kami juga bertemu 2 pasang 'turis' lain. Sebelum meninggalkan situs, kami menyerahkan uang Rp. 10.000,00 ke seseorang yang kami tengarai sebagai penjaga situs, dan membayar Rp. 5.000,00 untuk parkir motor.

 

Dari sana, kami menuju ke Kampung Purbayan, Kotagede. Aku menemukan nama ini di google. And I was very excited when exploring this area. Angie seemed as excited as I was. Ada lumayan banyak rumah-rumah lawas yang memang sengaja dijaga agar terjaga keasliannya. Di salah satu rumah itu, ada sebuah café yang menarikku untuk mampir jajan dan berfoto-foto. To our excitement, di dalam juga tersedia buku-buku yang diletakkan di beberapa rak buku. Ada satu sepeda 'bmx' jadul merek kuwahara 'haro', sejenis sepeda bmx Ranz yang dia tinggal di ex kosnya. Juga ada satu mesin tik merk olympia, mesin tik merk ini yang dulu menemaniku saat kuliah S1. well, waktu itu di rumah ada 2 mesin tik, yang satu merk brother. Nah, Papi memilih olympia ini yang kubawa ke Jogja.

 

Aku memesan minuman sejenis wedang uwuh, sementara Angie memesan es timun. Selain itu, kami memesan satu porsi pisang goreng. Kami sengaja tidak membeli kopi, agar nanti di Natan, kami bisa jajan kopi.

 


 

Setelah meninggalkan Kampung Purbayan, aku mengajak Angie mampir ke masjid Kotagede yang juga merupakan heritage building. Kami 'hanya' berfoto-foto di halaman, tidak masuk ke masjid. Aku lihat beberapa rombongan orang yang berfoto dengan mengenakan kebaya dan kain., Ranz yang sudah pernah ke sini juga bilang hal ini ke aku, saat aku bilang ke dia aku dan Angie akan ke Kotagede. Tapi, Angie tidak tertarik untuk menyewa 'busana tradisional' ini. Hohoho …

 

Dari sini, kami baru ke Natan Art Space. Kupikir, well, kuharapkan lol, tempat ini seperti Lana Café, yang menyediakan buku-buku untuk dibaca di lokasi sementara jajan. Ternyata, di sini, kami menemukan TOKO BUKU. Ini berarti buku-buku yang ada di rak DIJUAL, bukan untuk dipinjam untuk dibaca di tempat, lol. Honestly, I was disappointed. Hiksss … dan, kami berdua tidak memesan kopi di sini, aku memesan juice melon, Angie pesan apa ya? Aku lupa. Lol. Gerimis sempat turun saat kami nongkrong di sini. Angie sempat browsing tempat lain yang ingin dia kunjungi saat kami di Natan. And she found one, another art gallery.

 

Saat kami ke luar dari Natan, kami baru ngeh kalau ada RM Padang di seberangnya! Karena kami lumayan lapar, kami mampir makan di situ. Kami beli satu porsi nasi dengan lauk perkedel dan rendang daging. Kami makan cukup satu porsi saja.

 



 

Usai makan siang yang cukup kesorean ini, Angie mengajakku ke Kiniko Art Gallery. Aku biarkan dia yang membaca gmap sekalian nyetir motor. You know what? Setelah sempat nyasar ke arah Timur lumayan jauh, kami kembali ke arah Wirobrajan! Lol. Oemjiii! Lol.

 


 

Jika kemarin saat masuk Art Jog, kami membeli tiket Rp. 160.000,00 untuk berdua, di Kiniko, GRATIS! And ternyata Angie ga ngeh dong kalau kita telah kembali ke arah Wirobrajan! Lol. Aku jadi curiga jangan-jangan Angie nih dyslexia arah ya? Hmfttt … saat meninggalkan Kiniko dan menuju Malioboro untuk beli oleh-oleh, kami melewati guest house tempat kami menginap, so I said, "ini loh yang, guest house tempat kita menginap." dia heran dong. Wakakakakaka …

 

Otw ke Malioboro, hujan turun. Aku yang biasanya ogah pakai mantel -- apalagi kan aku 'Cuma' mbonceng? Lol -- terpaksa ikut pakai mantel karena Angie memaksaku pakai mantel. Mendekati Malioboro, jelas perjalanan tersendat karena macet! Lol. Kami belok ke Jalan Sosromenduran, meski sebenarnya ada tanda dilarang masuk, lol. Tapi karena sebelum kami belok ke situ, ada 3 motor lain masuk ke jalan itu dari arah Barat, kami ikutan. Hoho … setelah menemukan ada satu area memarkir motor, aku mengajak Angie untuk berhenti, menitip parkir motor di sana, lalu berjalan ke arah Jl. Malioboro.

 

Honestly, aku sudah sangat lelah! Aku butuh istirahat sebentar untuk memulihkan stamina. Karena saat akan meninggalkan Kiniko, Angie bilang ingin jajan es krim saat di Malioboro, satu toko yang kucari saat sampai di Malioboro ya gelato dong. Angie yang ternyata hasrat jajan es krim telah padam, gegara hujan, kudu kurayu terlebih dahulu untuk mau jajan gelato, lol. And yes, we dropped by at one gelato bistro, dan cukup jajan satu porsi saja. Kami dapat tempat duduk di lantai 2. (terakhir aku dan Ranz mampir sini setahun yang lalu, lantai 2-nya masih tutup.)

 

Usai menghabiskan gelato, aku merasa memiliki stamina lagi. However, on the contrary, Angie malah jadi mlempem, lol. Keasyikan duduk di kursi, dia jadi lelah kuajak jalan berburu oleh-oleh untuk orang rumah. Wakakakaka … akhirnya, setelah mendapatkan yang kami perlu beli -- vest untuk satu tantenya Angie, dan daster untuk tantenya yang lain -- kami pulang. Aku tidak membeli oleh-oleh untuk 2 keponakan di rumah, karena saat dolan ke Tamansiswa beberapa minggu lalu, aku sudah beli oleh-oleh untuk mereka.

 

bakmi Jawa rebus

 

Otw balik ke guest house, hujan sudah berhenti. Angie pengen mie ayam, tapi dalam perjalanan kami tidak menemukan seorang pun penjual mie ayam. So, aku menawari Angie untuk jajan bakmi Jawa. Meski awalnya sempat menolak, akhirnya Angie mau. Ya pablebuat? Adanya bakmi Jawa! Lol. I didn't order anything. Makan setengah porsi nasi padang di Kotagede cukup membuatku kenyang. Plus, kalau 'hanya' jajan bakmi Jawa, aku tidak tergoda untuk ikut beli, lol. Beda dengan sehari sebelumnya saat aku mengajak Angie makmal steak, aku ikutan pesan. Hahahaha …

 

Kami sampai guest house kembali mungkin sekitar pukul delapan malam. Well, 12 jam kami dolan hari ini! Cukup melelahkan jiwa dan raga! Meski juga kami sangat excited! Balanced! Lol.

 to be continued.