Without any
specific agenda, I offered Angie to go to Jogja on the first weekend of July
2025. mumpung aku libur di hari Sabtu 5 Juli itu. (I got around 10-day break
from my workplace, and 5th July was between those 10 days.) FYI, my weekdays
are from Monday til Saturday, and Saturday is my most hectic day.
Sabtu 5 Juli 2015
Karena Angie
menolak mengambil cuti dari kantor di hari Jumat, maka kami berdua berangkat ke
Jogja di hari Sabtu 5 Juli. Kami meninggalkan rumah sekitar pukul 08.15, naik
motor. Yep, orang bilang perjalanan seperti ini disebut 'turing', sementara aku
biasa menggunakan istilah 'bikepacking' a.k.a 'bike traveling' jika aku dan
Ranz dolan ke luar kota naik sepeda.
Perasaan,
(haha, menggunakan perasaanku ini) Angie menaiki motornya lumayan cepat lah --
dibandingin jika aku yang 'nyetir' motor for sure, lol -- kami sampai di satu
minimarket setelah melewati gapura masuk kota Magelang sekitar pukul 10.15.
(kami sempat mampir beli bensin di pom bensin Lemah Abang, dan antrinya lumayan
panjang!) di minimarket ini, kami beristirahat lebih dari 1 jam, kami sekalian
hunting penginapan. (ada sedikit masalah dengan buking hotel yang telah
kulakukan sebelumnya.) ini yang membuat kami lumayan lama istirahat di sini.
Angie sempat
khawatir kami tidak mendapatkan penginapan, so aku bilang, "don't worry
honey, if that is the case, I will contact Radit, we will stay at his boarding
house." lol. Radit is a friend of mine, dia punya kos. Padahal aku ya ga
yakin apakah ada kamar kosong di kosannya, lol.
We continued
our trip around 11.30. and yes, as you can guess, perjalanan menjadi tersendat
setelah melewati Jombor. Jalan Magelang di area sini padat dengan kendaraan!
Kami mendapatkan penginapan di satu guest house milik satu universitas swasta
Jogja, di area Wirobrajan. Dan … kami sampai di sana pukul 14.00! Lol. Gile
kan? Semarang - Magelang 2 jam, Magelang - Wirobrajan Jogja 2,5 jam! Lol.
Setelah
check in, kupikir kita bisa lumayan istirahat sekitar 1 - 2 jam lah ya.
Ternyata o ternyata, Angie bikin 'date' dengan seorang ex workmate yang tinggal
di Jogja pukul 3 sore itu! Yes, mumpung ada ART JOG, Angie mengajakku ke sana.
Dan Angie janjian dengan temannya itu untuk bertemu di sana. Pablebuat? Aku
Cuma ganti baju, sedikit touch up, agar wajah tidak terlalu terlihat kuyu, lol,
lalu berangkat. Dari google map kulihat jarak guest house ke Art Jogja hanya
sekitar 2,3 km. (Aku sengaja mencari penginapan di area Wirobrajan agar tidak
jauk ke lokasi Art Jog.)
Sesampai
kami di Museum Nasional Jogja, aku bilang ke Angie untuk mencari kantin
terlebih dahulu: aku kelaparan! Saat kami menunggu pesanan kami matang,
temannya Angie datang, nyamperin kami berdua. Aku dan Angie makan, mas Bayu
hanya memesan kopi. Usai makan, kami berjalan ke pintu masuk museum. Ternyata,
kami perlu mengantri untuk membeli tiket! Well, meski ga lama sih. The price of
the ticket: Rp. 80.000,00 per person.
Three of us
spent around 2 hours exploring Art Jog.
Sepulang
dari Art Jog, aku dan Angie mampir ke WS untuk makan malam. I was not hungry
but Angie needed to eat something. Ya wis, aku ikut makan deh, lol.
Jarang-jarang aku jajan steak soalnya. Lol.
Minggu 6 Juli 2025
I had no
idea at all where to take Angie on this day. Angie yang pertama mengusulkan
untuk ke Natan Art Space and Coffee boutique. She has always been enchanted by
cafes which also provide books. (contoh, dia yang pertama ke Lana Café di area
Purwosari Surakarta.) Waktu aku ngecek lokasinya di gmap, aku lihat lokasinya
di Kotagede, aku pun langsung googling destinasi wisata yang terletak di
sekitar situ. Dan, aku 'menemukan' situs WARUNG BOTO! Waaaah … sudah lumayan
lama aku kepengen ke sini! Tapi karena biasanya aku dan Ranz menginap di
kawasan Jakal km 5 jika dolan ke Jogja, kupikir Kotagede itu lumayan jauh dari
Jakal, mungkin saja Ranz bakal menolak kuajak ke sini. (lah, padahal terakhir
kami bikepacking ke Jogja, kami malah ngepit ke Nanggulan, yang jaraknya 40 km
dari Jakal, lol.)
Kami
meninggalkan guest house sekitar pukul 08.30. Yang pertama kami tuju adalah
situs Warung Boto. Thanks to gmap! Yay! Kami tidak kesulitan untuk menemukan
lokasinya. Melihat penampakan situs satu ini -- nampak kurang terawat ya? Hikss
-- aku mengajak Angie untuk mencari warung untuk sarapan terlebih dahulu. Lucky
us, tidak jauh dari situ, kami menemukan satu warung makan yang berjualan
gudeg. Gudeg, in fact, is not Angie's cup of tea. Tapi, dia tidak nolak lah
kuajak sarapan di situ. (we didn't see any other food stall around there.)
Usai sarapan
nasi gudeg, kami menuju situs Warung Boto. Menurut ibu penjual gudeg,
pengunjung tidak perlu membeli tiket, tapi diharapkan memberi uang sekadarnya
kepada di penjaga. Situs yang juga disebut sebagai situs Pesanggrahan
Rejawinangun ini cukup menawan bagiku yang suka berkunjung ke lokasi-lokasi
heritage. Selain kami berdua, saat itu, kami juga bertemu 2 pasang 'turis'
lain. Sebelum meninggalkan situs, kami menyerahkan uang Rp. 10.000,00 ke
seseorang yang kami tengarai sebagai penjaga situs, dan membayar Rp. 5.000,00
untuk parkir motor.
Dari sana,
kami menuju ke Kampung Purbayan, Kotagede. Aku menemukan nama ini di google.
And I was very excited when exploring this area. Angie seemed as excited as I
was. Ada lumayan banyak rumah-rumah lawas yang memang sengaja dijaga agar
terjaga keasliannya. Di salah satu rumah itu, ada sebuah café yang menarikku
untuk mampir jajan dan berfoto-foto. To our excitement, di dalam juga tersedia
buku-buku yang diletakkan di beberapa rak buku. Ada satu sepeda 'bmx' jadul
merek kuwahara 'haro', sejenis sepeda bmx Ranz yang dia tinggal di ex kosnya.
Juga ada satu mesin tik merk olympia, mesin tik merk ini yang dulu menemaniku
saat kuliah S1. well, waktu itu di rumah ada 2 mesin tik, yang satu merk
brother. Nah, Papi memilih olympia ini yang kubawa ke Jogja.
Aku memesan
minuman sejenis wedang uwuh, sementara Angie memesan es timun. Selain itu, kami
memesan satu porsi pisang goreng. Kami sengaja tidak membeli kopi, agar nanti
di Natan, kami bisa jajan kopi.
Setelah
meninggalkan Kampung Purbayan, aku mengajak Angie mampir ke masjid Kotagede
yang juga merupakan heritage building. Kami 'hanya' berfoto-foto di halaman,
tidak masuk ke masjid. Aku lihat beberapa rombongan orang yang berfoto dengan
mengenakan kebaya dan kain., Ranz yang sudah pernah ke sini juga bilang hal ini
ke aku, saat aku bilang ke dia aku dan Angie akan ke Kotagede. Tapi, Angie
tidak tertarik untuk menyewa 'busana tradisional' ini. Hohoho …
Dari sini,
kami baru ke Natan Art Space. Kupikir, well, kuharapkan lol, tempat ini seperti
Lana Café, yang menyediakan buku-buku untuk dibaca di lokasi sementara jajan.
Ternyata, di sini, kami menemukan TOKO BUKU. Ini berarti buku-buku yang ada di
rak DIJUAL, bukan untuk dipinjam untuk dibaca di tempat, lol. Honestly, I was
disappointed. Hiksss … dan, kami berdua tidak memesan kopi di sini, aku memesan
juice melon, Angie pesan apa ya? Aku lupa. Lol. Gerimis sempat turun saat kami
nongkrong di sini. Angie sempat browsing tempat lain yang ingin dia kunjungi
saat kami di Natan. And she found one, another art gallery.
Saat kami ke
luar dari Natan, kami baru ngeh kalau ada RM Padang di seberangnya! Karena kami
lumayan lapar, kami mampir makan di situ. Kami beli satu porsi nasi dengan lauk
perkedel dan rendang daging. Kami makan cukup satu porsi saja.
Usai makan
siang yang cukup kesorean ini, Angie mengajakku ke Kiniko Art Gallery. Aku
biarkan dia yang membaca gmap sekalian nyetir motor. You know what? Setelah
sempat nyasar ke arah Timur lumayan jauh, kami kembali ke arah Wirobrajan! Lol.
Oemjiii! Lol.
Jika kemarin
saat masuk Art Jog, kami membeli tiket Rp. 160.000,00 untuk berdua, di Kiniko,
GRATIS! And ternyata Angie ga ngeh dong kalau kita telah kembali ke arah
Wirobrajan! Lol. Aku jadi curiga jangan-jangan Angie nih dyslexia arah ya?
Hmfttt … saat meninggalkan Kiniko dan menuju Malioboro untuk beli oleh-oleh,
kami melewati guest house tempat kami menginap, so I said, "ini loh yang,
guest house tempat kita menginap." dia heran dong. Wakakakakaka …
Otw ke
Malioboro, hujan turun. Aku yang biasanya ogah pakai mantel -- apalagi kan aku
'Cuma' mbonceng? Lol -- terpaksa ikut pakai mantel karena Angie memaksaku pakai
mantel. Mendekati Malioboro, jelas perjalanan tersendat karena macet! Lol. Kami
belok ke Jalan Sosromenduran, meski sebenarnya ada tanda dilarang masuk, lol.
Tapi karena sebelum kami belok ke situ, ada 3 motor lain masuk ke jalan itu
dari arah Barat, kami ikutan. Hoho … setelah menemukan ada satu area memarkir
motor, aku mengajak Angie untuk berhenti, menitip parkir motor di sana, lalu
berjalan ke arah Jl. Malioboro.
Honestly,
aku sudah sangat lelah! Aku butuh istirahat sebentar untuk memulihkan stamina.
Karena saat akan meninggalkan Kiniko, Angie bilang ingin jajan es krim saat di
Malioboro, satu toko yang kucari saat sampai di Malioboro ya gelato dong. Angie
yang ternyata hasrat jajan es krim telah padam, gegara hujan, kudu kurayu
terlebih dahulu untuk mau jajan gelato, lol. And yes, we dropped by at one
gelato bistro, dan cukup jajan satu porsi saja. Kami dapat tempat duduk di
lantai 2. (terakhir aku dan Ranz mampir sini setahun yang lalu, lantai 2-nya
masih tutup.)
Usai
menghabiskan gelato, aku merasa memiliki stamina lagi. However, on the
contrary, Angie malah jadi mlempem, lol. Keasyikan duduk di kursi, dia jadi
lelah kuajak jalan berburu oleh-oleh untuk orang rumah. Wakakakaka … akhirnya,
setelah mendapatkan yang kami perlu beli -- vest untuk satu tantenya Angie, dan
daster untuk tantenya yang lain -- kami pulang. Aku tidak membeli oleh-oleh
untuk 2 keponakan di rumah, karena saat dolan ke Tamansiswa beberapa minggu
lalu, aku sudah beli oleh-oleh untuk mereka.
 |
bakmi Jawa rebus |
Otw balik ke
guest house, hujan sudah berhenti. Angie pengen mie ayam, tapi dalam perjalanan
kami tidak menemukan seorang pun penjual mie ayam. So, aku menawari Angie untuk
jajan bakmi Jawa. Meski awalnya sempat menolak, akhirnya Angie mau. Ya
pablebuat? Adanya bakmi Jawa! Lol. I didn't order anything. Makan setengah
porsi nasi padang di Kotagede cukup membuatku kenyang. Plus, kalau 'hanya'
jajan bakmi Jawa, aku tidak tergoda untuk ikut beli, lol. Beda dengan sehari
sebelumnya saat aku mengajak Angie makmal steak, aku ikutan pesan. Hahahaha …
Kami sampai
guest house kembali mungkin sekitar pukul delapan malam. Well, 12 jam kami
dolan hari ini! Cukup melelahkan jiwa dan raga! Meski juga kami sangat excited!
Balanced! Lol.
to be continued.