Tuesday, April 20, 2021

Ultah Angie 2021

 


Tidak selalu kami sekeluarga mengadakan acara spesial untuk merayakan ulang tahun, meski acara 'spesial' itu hanya makan-makan di luar. Kebetulan tahun ini ada kisah yang bisa kubagikan. :)

 

Angie berulangtahun pada tanggal 8 April. Tahun ini tanggal 8 April jatuh pada hari Kamis. Dan aku mengajak seluruh anggota keluarga untuk eating out di hari Sabtu siang. Mumpung ada mobil nganggur di rumah, aku mengajak keluarga ke Kampung Jawa Sekatul, Limbangan Boja, Kendal. Terakhir aku mengajak keluargaku kesana di bulan September 2018, hampir 3 tahun yang lalu.

 

Kampung Jawa Sekatul adalah satu destinasi wisata yang cukup komplit, pada zamannya (baca => sebelum pandemi covid 19). Ada restoran yang menawarkan menu masakan Jawa, ada area outbound, berenang, berkemah, juga penginapan. Aku pertama kali kesini dengan Ranz naik sepeda di bulan Oktober 2013.

 

Aku dan keluarga berangkat dari rumah sekitar pukul 12.30. jarak rumah - Sekatul 25 kilometer dengan mengambil rute Pusponjolo - Bunderan Kalibanteng - pasar Jrakah belok kiri ke arah Ngaliyan - BSB - Mijen - Boja - Cangkiran - Sekatul. Bagi yang suka menantang diri dengan trek-trek tanjakan, bolehlah mencoba bersepeda kesini, apalagi sesampai sini kita bisa memilih menu masakan dan minuman yang bisa mengganti energi yang telah kita keluarkan.

 

Sungguh tidak kusangka ternyata setelah pandemi menghantam dunia lebih dari satu tahun, Sekatul pun nampak mengalami dampak pandemi ini. Jika dulu sesampai lokasi, kita agak kesulitan mencari tempat parkir, (terutama yang naik mobil, kalau naik sepeda motor atau sepeda onthel masih mudah. ) kali ini, ruang parkir itu nampak luas sekali karena jarang yang datang kesini. Ketika keluargaku sampai, disana aku melihat tidak lebih dari 7 mobil yang diparkir.

 

Setelah masuk, aku sempat panik ketika tahu bahwa bangunan di balik pendopo tempat dulu orang-orang memesan makanan tutup. Loh, kok tutup? Dimana sekarang kita bisa memesan makanan? Ternyata o ternyata, sekarang para diners bisa memesan makanan di satu area yang merupakan bagian dari pendopo yang terletak di sebelah persis tempat parkir mobil.

 

Meski sepi, kita bisa memesan semua jenis masakan yang tertera di menu makanan. Pihak Sekatul tetap menyediakan semua jenis masakan yang ada di menu. Dan karena lokasinya sepi, aku dan keluarga pun bisa leluasa memilih mau duduk di gazebo sebelah mana, tanpa perlu bersaing dengan para diners lain. Ketika memilih mau duduk di gazebo mana, aku hanya melihat 2 gazebo yang telah diduduki pengunjung lain. Yang lain masih kosong. Ini satu hal yang menyenangkan buat pengunjung seperti aku dan keluarga, tapi tentu tidak begitu menyenangkan bagi pengelola ya. :(

 

Karena sepi, aku melihat kolam renangnya tidak dirawat dengan baik. Dari jauh saja aku melihat kolamnya kotor, air hanya ada sedikit. Aku tidak sempat berjalan-jalan mengitari area, tapi Angie dengan kedua adik sepupunya yang berjalan-jalan, melaporkan ada beberapa area yang tertutup, tidak bisa dilewati.

 



 

 

Untuk tujuh orang, aku memesan satu paket family untuk 4 orang, isinya ayam goreng, nasi, dan satu teko teh, kita bisa memilih hangat atau dingin. Selain itu, aku juga pesan satu kilogram ikan nila goreng (isinya 3 ekor), dan satu teko wedang jeruk hangat.

 



 

 

Sekitar pukul setengah empat kita meninggalkan Sekatul, terutama karena kita mulai merasa titik-titik gerimis turun. Kita lupa membawa payung, tentu kita tidak mau kehujanan saat berjalan kaki keluar dari dalam area menuju tempat parkir.

 

Bye bye Sekatul, kapan-kapan, kita dolan kesini lagi. insyaAllah.

 

19042021

No comments: