Finally, the time for our annual trip to Cirebon has come! Horraayyy.
Jika tahun 2023 kami berkesempatan dolan ke Cirebon pada tanggal 1 - 2 Juni 2023, tahun ini kami baru mendapatkan kesempatan itu pada tanggal 6 - 7 Juli 2024. 'Kebetulan' tahun ini aku selalu mendapatkan jadual mengajar di hari Sabtu, dan mencari guru pengganti di hari Sabtu itu tidak mudah, jadi, ya menunggu saat aku mendapatkan term break. 2 keponakan malah senang karena ini juga saat mereka libur naik kelas. Pulang dari Cirebon lelah, keesokan hari tidak perlu memaksa diri berangkat sekolah.
Sabtu 6 Juli 2024
Aku bangun jam 5 pagi untuk mempersiapkan sarapan dan bekal yang akan kami bawa dalam perjalanan. Menu? Biasa saja: mie goreng + ayam goreng + telur dadar.
Kami meninggalkan rumah pukul 08.10. Baru duduk di kursi, aku sudah diserang rasa kantuk karena semalam rada susah tertidur. Malam-malam sebelumnya juga parah kualitas tidurku. Oh ya, as usual, aku dan Angie duduk di kursi paling belakang. Mengetahui bahwa kakiku butuh space yang lebih longgar, sebenarnya Angie menyarankanku duduk di kursi baris tengah, gantinya Rani, keponakanku yang besar, duduk di belakang bareng Angie. Tapi, aku pikir kalau aku pengen ngobrol dengan Angie dalam perjalanan bakal susah. Ternyata? Mataku nyaris ga bisa melek, lol. Meski ini tidak berarti aku bisa tidur nyenyak dalam perjalanan loh ya.
Kami sampai di rest area km 260B Banjaratma sekitar pukul 11.15. saatnya mampir ke toilet, meluruskan kaki, dan makan bekal. Aku lihat di rest area ini sudah ada gerai fast food yang tahun lalu belum ada, juga sudah ada Starb***s! namun aku sudah membawa bekal cappuccino yang kumasukkan dalam tumbler dari rumah. So, aku tetap merasa tidak perlu mampir ngopi di SB. Dengan adanya kedua gerai itu, rest area nampak kian menarik dilihat.
Sepanjang perjalanan, langit berwarna biru cerah sekali. Sementara itu, kata mbak Tien, Cirebon diguyur hujan deras sejak jam 2 dini hari. Kontras banget!
Kami melanjutkan perjalanan pukul 12.30.
Kami keluar di gerbang tol Kanci. Dari arah sini, kami masuk Cirebon, dan langit nampak cerah. Namun, tak lama setelah kami masuk area kota, langit dengan cepat berubah nampak berawan dan kelabu. Sayangnya aku tidak memperhatikan jam berapa kami sampai area perumahan Adi Dharma, Tangkil, dimana rumah mbak Tien terletak. Kami tidak lama di rumah yang sempat ditinggali kakak selama 7 tahunan sebelum meninggal di bulan Mei 2019. Mbak Tien sendiri yang menawari kami langsung ke makam, khawatir jika hujan turun lagi.
Kebetulan di jalan menuju makam Kasinengan ada orang yang sedang punya 'hajat', mbak Tien terpaksa mencari jalan lain untuk menuju ke makam. Untunglah meski jalan di situ cukup sempit (bakal susah jika ada 2 mobil berpapasan.) masih cukup bagi mobil yang kami tumpangi untuk sampai di makam. Di makam pun kami ga lama-lama. Kami membaca surah Yaasiin dengan buru-buru karena gerimis sudah turun lagi.
Dari makam, mbak Tien kembali berada di depan untuk mengantar kami ke hotel yang sudah kami buking. P** hotel terletak di Jl. Dr. Wahidin. Saat menuju hotel ini, kami baru ngeh kalau mall Grage terletak tidak jauh dari hotel tempat kami menginap. Ini mall yang cukup nostalgik bagi aku, adik-adik, dan juga Angie karena zaman dulu itu, setiap kami dolan ke Cirebon, kakak mengajak kami jalan-jalan ke situ. Bahkan di tahun 2008 sebelum kakak kena stroke di bulan April-Mei 2009, aku dan Angie beberapa kali berenang di kolam renang di belakang mall.
Sesampai hotel, kami check-in, lalu mbak Tien pamit pulang.
Malamnya kami keluar sekitar pukul 18.40 untuk mencari makan malam. Adek memilih untuk makan malam di Grage mall. Ya sudah kami ke sana. Aku yang tidak biasa makan malam, malam ini membiarkan Angie memilih mau makan apa, dan akan kami makan bersama. Angie memilih bakmi Jawa rebus.
Kami sudah kembali ke hotel sebelum pukul 21.00.
To be continued.
No comments:
Post a Comment