Monday, May 27, 2024

Aerostreet is in town!

Hari Minggu 26 Mei 2024, aku dan Angie dolan ke Queen City Mall, demi nyambangi 'jualannya' satu brand lokal yang mottonya "lokal tak gentar" ini. aku super jarang ngajak Angie ngemall, sekalinya aku ngajak, Angie excited banget. Yeah, sekali-sekali di hari Minggu ngadhem di mall bareng Emak. hoho ...

 

honestly, meski sejak beberapa tahun yang lalu. Ranz cerita tentang brand satu ini, aku ga begitu merhatiin. Bahkan saat aerostreet pertama kali launching sepatu edisi batik dengan tulisan nama Gibran, aku tetap ga memberi perhatian khusus. padahal Ranz membelikanku sepasang! hoho

sampai saat debat cawapres pertama dimana Gibran mengenakan sepatu brand ini, lalu orang-orang di medsos heboh tentang sepatu lokal dengan harga yang sangat terjangkau dengan kualitas yang lumayan. aku baru ngeh! aku baru bertanya-tanya ke Ranz tentang sepatu ini, lol. 

 

di atas ini beberapa edisi spesial yang dijual melalui 'war', di event ini hanya untuk pajangan

 

semakin ngeh lagi saat seorang rekan kerja bercerita tentang dia menang 'war' pembelian sepatu edisi looney tunes. cakep sekali gambarnya! uhuy! dan, waktu pengen beli, rekan kerja ini bercerita kisahnya saat 'ngewar'. owalaaaahhh ... begitu ya ceritanya. hihihi ...

lalu, aku dan Angie beli apa di event khusus aerostreet ini? rahasyaaa ... pokoknya kami beli 3 item.

pulangnya aku mengajak Angie makan sore -- makan malam yang terlalu gasik lol -- di satu kafe yang terletak di Taman Kasmaran, tempat aku biasa menjemput Ranz datang dari Solo.

our dinner

MS48 16.29 27/05/2024

Friday, May 17, 2024

My "morning ritual" with Angie (2)

 


Waktu 'menemukan' post ini di daftar unggahan yang dilihat pengunjung blog, aku penasaran, "morning ritual apaan sih ini?" haha ... aku yang menulis dari pengalamanku dengan Angie, tapi aku lupa. jiaaan, faktor U beneran ini. 😁😂😀 

Pagi ini, Jumat 17 Mei 2024, aku mengantar Angie ke stasiun Tawang. Dia mau dolan ke Jakarta, naik KA Menoreh. Dia tidak sendirian, namun bersama seorang rekan kerjanya yang bernama Diana. 

Sebelum kami 'berpisah' (Angie mau masuk peron), seperti biasa Angie salim dan mencium tanganku. Ini kulanjutkan dengan 'ritual' aku mencium kedua pipinya, plus hidungnya. Lalu, Angie membalas dengan mencium kedua pipiku. Waktu melihat 'ritual' ini, aku sempat melihat ekspresi wajah Diana yang bengong, "wow!" mungkin dia berpikir begitu. 😆😆😆 kemudian, aku mendengar komentarnya ke Angie, "sebegitunya sih mbak?" 😄😃😂

Hahahahahahaha ... ga tahu dia, ini adalah ritual pagi kami berdua, saat Angie akan berangkat bekerja. Kalau dulu, ya sebelum Angie masuk sekolah, setelah kuantar sampai di depan gerbang sekolah.

MS48 08.52 17/05/2025

 


Friday, May 10, 2024

Dari Kampung Melayu ke Pelabuhan, Kampung Batik dan Kota Lama

 


Kamis 9 Mei kebetulan adalah libur Kenaikan Isa Almasih. Kami sekeluarga menyempatkan diri keluar berjalan-jalan.

 

Angie kepengen jalan-jalan ke Kampung Melayu; ini adalah triggernya. Aku sempat heran kok mendadak Angie kepengen ke sana. Dia sendiri hanya nyengir ga jelas ketika kutanya. Jawabnya, "Entahlah Ma. Tiba-tiba saja Angie pengen ke sana." Baiklah! Kebetulan memang aku kepengen juga mengenalkannya dengan Masjid Menara yang legendaris.

 

Kami sekeluarga -- minus suaminya Riska yang harus tetap masuk kerja -- meninggalkan rumah sekitar jam 08.15. tumben Riska berani naik motor sendiri kali ini, jadi kami berenam naik 3 motor: aku memboncengkan Rani, Angie memboncengkan Noek, tantenya, dan Riska memboncengkan Adek. Aku yang memimpin peleton, lol, langsung menuju ke Kampung Melayu. Spot pertama untuk berfoto adalah gapura bertuliskan KAMPUNG MELAYU.

 



"Loh, Kampung Melayu hanya seperti ini to Ma?" tanya Angie heran. Lol. Nah kan? Lol. Aku yakin jika kami ikut 'pasukan' Bersukaria Walk dengan guide yang bisa menjelaskan ini itu, tentu Kampung Melayu akan lebih menarik diulik ini itu.

 

Dari gapura, kami menuju Masjid Menara. Kami berfoto-foto dengan latar belakang menara masjid. Aku menyempatkan bercerita ke Angie dan dua keponakan bahwa masjid yang ada sekarang ini tinggal satu lantai, padahal di awal dulunya masjid ini terdiri 2 lantai. Yang lantai pertama sudah 'terkubur': saking seringnya area ini banjir, harus terus menerus dinaikkan permukaannya, sehingga sekarang yang bisa kita lihat hanyalah 'sisa' jendela di lantai satu yang tinggal seperempat jendela. Aku juga menjelaskan bahwa konon menara yang ada sekarang, di awal pembangunannya, pernah dimanfaatkan sebagai mercusuar, sampai mercusuar Willem 3 dibangun di tahun 1884. (honestly, waktu googling tahun berapa mercusuar ini dibangun, 3 sites yang kukunjungi menyebut tahun yang berbeda, lol. Just tryi googling it by yourself, lol.)

 



 

Dari area pelabuhan, kami ke Kampung Batik. Awalnya ini tidak masuk itinerary (eh, pelabuhan juga gak masuk itinerary awal ding, ha ha), mendadak Noek menyebut ini. Oke deh, kita mampir ke sana saja. Riska dan kedua anaknya belum pernah ke Kampung Batik. 

 


 

 


Dari Kampung Batik, karena ga punya ide mau ke mana lagi, lol, kami langsung ke Kota Lama. Aku berjanji menraktir pecel / tahu gimbal / tahu campur di warung Ning Halimah, tempat seorang kawan bekerja di sana. Ternyata sampai sana, warung belum buka. Ya sudah. Kami jalan-jalan dulu di sekitar situ.

 

Kapan-kapan kami jalan-jalan lagi, dalam rangka mengenal kota sendiri.

 

PT56 12.09 10/05/2024

 

Wednesday, May 08, 2024

P i a n i k a

 


Kemarin, Selasa 7 Mei 2024, seorang rekan kerja datang ke rumah pagi hari, belum ada jam 09.00. Aku heran, tidak ada hujan tidak ada angin, ngapain dia datang ke rumah? kalau masalah pekerjaan kan kami bisa ngobrol di kantor. tapi mengapa dia perlu bela-belain datang ke rumah yak?

Ternyata o ternyata, dia mengembalikan pianika yang entah kapan dia pinjam, aku sendiri sudah lupa. Mungkin bahkan sejak Angie masih duduk di bangku SMA, karena seingatku, Angie sudah tidak membutuhkan itu di sekolah. Ini berarti sebelum tahun 2009. (Angie lulus SMA tahun 2009). 

Saat dia bilang mau 'pinjam' pianika itu, dia malah 'nembung' mau dia beli saja itu pianikanya. Aku -- yang tidak memiliki sense of business, lol -- malah merasa tidak enak hati, mosok mau dia beli? Dia bersikeras ingin membelinya, aku bersikeras untuk meminjamkannya saja, meski dia bilang dia akan pinjam dalam waktu lama. Bertahun-tahun. Aku bilang tidak apa-apa. Pakai saja selama anak-anaknya butuh.

Sekitar enam tahun yang lalu, saat Rani keponakan duduk di bangku kelas 2 SD, dia bilang dia butuh alat musik, untuk dimainkan di sekolah. Aku maju mundur mau meminta pianika yang dipinjam itu. Sudah terlalu lama, aku jadi tidak enak hati. 'Untung'lah aku sedang punya rezeki, maka aku belikan satu pianika untuk Rani. Semenjak itu, blas, aku tidak lagi ingat pianika milik Angie yang dipinjam.

Kemarin waktu rekan kerja itu mengembalikan, aku mau bilang, "Kamu simpan saja, tidak apa-apa." Tapi, aku kok ya ga enak hati. (hahaha, kok aku serba ga enak hati yak? wkwkwkwk) Dia sudah menyempatkan membawa pianika itu ke rumah, membelikanku chiffon cake sebagai ucapan terima kasih, mosok aku tolak? Dan aku pikir, tentunya anak keduanya pun sudah lulus SMA, jadi sudah tidak membutuhkannya lagi.

Semalam, waktu Angie melihat pianika itu di atas tempat tidur, dia nampak heran, dan berseru, "Loh Ma, kok ada harmonika?" wkwkwkwkwk ... dia sampai salah sebut. 

Kujawab, "Ini pianikanya Angie! yang dulu dipinjam om A."

Well, kisah mengharukan ini -- lol -- kuabadikan di sini saja, in case next time aku ingin mengingat-ingat lagi, kapan pianika ini dikembalikan. Saat pianika dipinjam lebih dari 15 tahun yang lalu, aku tidak menulisnya di sini.

PT56 11.30 08/05/2024

Tuesday, May 07, 2024

Eating Out ...

Kemarin, seorang kawan kerja mempromosikan satu destinasi wisata di daerah Limbangan. katanya lokasinya cantik, instagrammable dan makanannya enak-enak, khas lokalan. mengingat Angie yang kurang suka masakan khas Jawa -- lha nyokapnya masak itu setiap hari lol -- tentu Angie ga bakal tertarik jika kuajak dolan ke tempat yang masakannya sejenis itu. 

"Loh, mbak Nana ke sana sama teman-teman sepedaannya kan? ga sama Angie?" responsnya, heran, saat tahu aku kurang tertarik.

"Yuli, selama lebih 10 tahun aku dolan dengan kawan-kawan sepedaan, sekarang saatnya dolan dengan Angie. istilahnya catch up with we have left before

(ketoke memang sing kebangeten emake Angie. hohoho ...)

kebetulan di bulan April kemarin, aku diajak eating out 3 kali oleh Angie dan Fitri, beberapa foto kushare di sini saja. yang pertama, tanggal 8 April 2024, kebetulan pas hari ultah Angie. sayangnya itu aku dan Angie habis seharian berada di Superskin, antri panjang dan lama. jadi kami kucel, sehingga ga sempat foto-foto. ho ho ... padahal hari itu Fitri menyiapkan jajanan khusus yang diberi lilin di atasnya.

yang kedua tanggal 18 April 2024. kami ke Munr*, satu tempat hangout baru (kayaknya) di Jl. Teuku Umar.  kebetulan aku pas masih kenyang, jadi kuputuskan aku dan Angie pesan satu porsi makan 'besar' saja. tempatnya lumayan asyik, tapi dinginnya ga ketulungan, lol, mana aku hanya pakai blus lengan pendek. ho ho ...





yang ketiga tanggal 21 April 2024. Fitri mengajak kami ke Mont*, lokasinya masih di sekitar tanjakan Gajahmungkur. ternyata o ternyata, hari itu gantian Angie yang nyiapin 'cemilan' dengan lilin di atasnya. Ulang tahun Fitri tanggal 22 April 2024. weleh, berarti, jika aku pergi berempat dengan Ranz, Fitri, dan Angie itu hanya aku seorang yang Leo, tiga yang lain berbintang Aries. ha ha ... eh, Fitri sudah masuk bintang Taurus ternyata. oke, 1 lahir di bulan Agustus, 3 lainnya lahir di bulan April. 😉




MS48 10.00 07/05/2024

Monday, May 06, 2024

Mbakso ...

 


Honestly, meatball is not one favorite dish of mine. Nevertheless, once in a while bolehlah jajan bakso. 😀 apalagi kalau baru saja dipameri semangkuk bakso di dinding medsos. haha ...

dan inilah yang terjadi di hari Sabtu 4 Mei 2024. setelah 2 minggu lebih aku blas tidak tergoda untuk membuka facebook, apalagi nulis komen di satu status seseorang, siang hari itu aku iseng banget membuka facebook, di akun alter. kebetulan seseorang mengunggah foto semangkuk bakso dengan kuah bening yang segar, di sampingnya ada semangkuk mie ayam. aku tidak tertarik mie ayamnya, tapi baksonya. 

pulang dari kerja (Saturday is a hectic day for me! teaching from 9 morning til 6 evening), Angie bertanya, "Ma, Angie makmal apa?" kujawab, "Mama beli buah pear sayang." Angie merespons, "perut Angie butuh makan sesuatu yang rada 'berat', ga bisa hanya buah saja." 

aku ingat foto semangkuk bakso yang aduhai itu. maka, aku mengajak Angie jajan bakso.

"Dimana Ma?' tanyanya.

"Miss Mima bilang ada bakso enak di Jl. Lesanpuro. ini di daerah Krobokan, kita tinggal menyeberang ke arah Semarang Indah sana. nanti kita cari saja."

eng ing eng ...

voila ... this is it!

 

kuahnya terasa sangat menggoda, entah karena kaldunya yang sangat terasa, atau micinnya ya? kalau kata Angie, micinnya banyak. baiklaaah. Tapi, benar kata Mima, baksonya enaaak banget! two thumbs up! 👍👍 yang tidak enak harganya! satu mangkuk bakso harganya Rp. 32.000,00! waaah. baru kali ini aku beli semangkuk bakso harganya sampai di atas duapuluh lima ribu rupiah! hohoho ...

usai jajan bakso, Angie mengajak jalan-jalan di sekitar situ. well, kami sering melakukan hal ini: setelah makmal, kami akan jalan-jalan, pelan-pelan saja, sambil menunggu makanan yang masuk ke dalam perut, untuk 'turun'. jalan-jalan di daerah yang tidak begitu familiar itu sering menyenangkan, karena kami akan asyik melihat-lihat model rumah yang ada di sana.

tiba-tiba saat jalan-jalan ini, Angie bilang, "Ma, mbok Mama ngajak Angie dolan ke rumah teman Mama, siapa kek, begitu."

hah? aku sempat bengong. aku tanya balik, "teman Mama siapa?" 

Angie, "ya siapa kek begitu. Angie pengen bertamu ke rumah seseorang yang akan membuat Angie tertarik untuk melihat-lihat."

hmmm ... bocah iki wis kangen dijak dolan meneh ketoke. hahahahah ... 

MS48 10.14 06/06/2024