Monday, December 04, 2023

Hello Pacitan!: Day 2: Watukarung beach and Maron river

 


Minggu 1 Oktober 2023

 

Aku bangun sekitar jam 5 pagi, langit terlihat sudah cukup terang, tapi aku ragu-ragu untuk langsung mengajak Ranz jalan ke pantai. Apalagi kulihat ada mendung menggantung di langit. Dan sehari sebelumnya aku melihat gugusan karang/gunung di sebelah Timur. Pasti saat matahari terbit, dia akan tertutup gunung itu, aku tidak akan bisa leluasa memotret untuk mendapatkan foto sunrise yang keren.

 

Namun akhirnya aku mengajak Ranz jalan ke pantai juga sekitar pukul 05.40. Angie masih tidur, maka dia tidak kuajak. Selain aku dan Ranz, mbak Niken dan Deven ikut kami berjalan ke pantai. Sesampai pantai, air laut ternyata sedang surut, jadi kami bisa berjalan melewati pasir menuju hamparan karang yang terletak setelah hamparan pasir.

 

Di pinggir pantai kulihat ada 3 tenda terpasang, padahal semalam waktu kami jalan-jalan ke pantai, tenda-tenda ini belum terlihat. Berarti rombongan ini datang setelah aku, Angie, dan Ranz meninggalkan pantai. Ini berarti ada juga orang-orang yang berangkat menuju pantai Watukarung di sore hari, sampai di lokasi malam hari, kemudian mereka memasang tenda dan tidur di dalamnya semalam.

 


 

Sekitar pukul 06.30 kami balik ke penginapan. Sarapan untuk kami diantar setelah kami kembali ke penginapan. Seperti yang dikatakan oleh pengelola penginapan via WA saat aku melakukan booking, rumah ini bisa diisi oleh berapa pun orang (misal sampai 10 orang juga cukup), namun pengelola hanya memberi kami sarapan 6 buah. Isi kotak sarapan kami: nasi, mi goreng yang diberi irisan cabe, dan telur ceplok.

 

Usai sarapan, aku mandi dan packing. Kulihat Ranz dll sudah packing, meski mereka belum mandi. Sementara itu, Ranz, Deven, mbak Niken dan mas Martin dolan ke pantai. Rama juga diajak tentunya.

 

Sekitar pukul 08.45 gantian aku mengajak Angie ke pantai. Jam segini ternyata air laut kembali pasang, meski belum sampai semua hamparan pasir tertutup air laut. Meskipun begitu cukup menyenangkan mengetahui betapa air laut naik turun dengan mudahnya.

 

Pukul 09.30 kami meninggalkan penginapan. Tujuan kami selanjutnya adalah Sungai Maron. Yang ingin ke sini Ranz. Tentu saja aku juga mau, jadi teringat saat kami naik perahu melewati sungai (entah apa namanya) menuju Rammang-Rammang di Makassar. Kami sampai sana sekitar pukul 10.30. di sana terlihat banyak sekali wisatawan yang sedang antri mau naik perahu. Untunglah perahunya banyak, jadi ga perlu ngantri lama-lama.

 










 

Satu perahu dibanderol Rp. 100.000,00, dan satu perahu boleh dinaiki oleh 4 orang dewasa. Perahu yang kami sewa kami naiki berempat: aku, Angie, Ranz dan Deven. Mas Martin memilih menemani mbak Niken yang menjaga Rama. Arah perahu yang kami naiki adalah pantai Ngiroboyo. Namun perahu yang kami naiki sudah kembali ke 'dermaga' sungai Maron, meski belum sampai pantai / laut lepas.

 

Kami sudah kembali ke dermaga sebelum jam 12. saatnya makan siang!

 

Sekitar jam 13.00 kami meninggalkan area wisata sungai Maron. Semula aku pengen mampir ke Pantai Banyutibo. Tapi karena khawatir kemalaman sampai Solo -- aku dan Angie harus langsung pulang ke Semarang -- akhirnya kuputuskan tidak usah mampir saja. Kami langsung menuju Solo.

 

Kami sampai rumah Ranz di kawasan Laweyan sekitar pukul 16.15. pukul 18.15 aku dan Angie sudah naik travel untuk kembali ke Semarang. Horraaayyy.

 

See ya in our next traveling.

 

PT56 14.04 24 Oktober 2023

 

No comments: