Day 2 Sabtu 25 Januari 2025
Sebelum berangkat ke Banyuwangi, satu minggu sebelumnya aku telah buking satu paket private tour untuk hari Sabtu 25 Januari 2025. Paket yang aku pilih memiliki destinasi ke hutan de Jawatan (ini yang semula membuatku ingin kembali menyambangi Banyuwangi), lalu ke Pantai Mustika, Pulau Bedil, Pantai Wedi Ireng, lalu nyunset di Pantai Pulau Merah. Harga yang dipatok untuk 4 orang Rp. 2.200.000,00. seminggu sebelumnya aku diminta membayar uang muka sebesar 20%, yakni Rp. 440.000,00.
Mas Budy -- yang bertugas menjemput dan mengantar kami dalam private tour ini -- datang tepat pukul 07.00. (DI homestay, Ranz memesan kamar plus sarapan. Tapi karena saat itu masih terlalu pagi, sang tuan rumah mengatakan tidak bisa menyediakan sarapan.) So, kami berangkat ke hutan de Jawatan tanpa sarapan terlebih dahulu. Untungnya aku beli muffin sehari sebelum berangkat ke Banyuwangi, itu saja aku makan untuk mengisi perut. Sedangkan Angie memakan satu potong fried chicken CF* yang aku beli di stasiun Purwosari. Ranz tidak terbiasa sarapan pagi, sedangkan Deven entah dia sempat ngemil sesuatu ga ya?
Kami sampai di hutan de Jawatan sekitar pukul 08.15. Jarak tempuh dari homestay kami: 30 kilometer. Tiket masuk (dibayar oleh mas Budy) Rp. 44.000,00 untuk kami berempat. Dan, aku baru ngeh kalau ternyata mas Budy hanya bertugas sebagai sopir saja, tidak sekaligus sebagai juru foto, meski untuk pertama kali, dia menunjukkan spot foto yang biasa dipakai untuk foto para turis ke de Jawatan. Lalu dia membiarkan kami 'berkeliaran' di dalam hutan untuk foto-foto. Dia memberi kami waktu 60 menit.
Pukul 09.15 kami sudah kembali ke tempat dimana mas Budy memarkir mobil. Namun, Angie yang butuh minum kopi, minta izin untuk jajan kopi dulu di satu kantin yang terletak tak jauh dari situ. Setelah jajan kopi, kami ke toilet. Kami baru melanjutkan perjalanan ke Pantai Mustika pukul 09.45.
Jarak sejauh 45 kilometer kami tempuh dalam waktu satu jam. Pukul 10.45 kami tiba di pantai Mustika. Di sini mas Budy memesan makan siang untuk kami berlima. Menunya: ikan gurame bakar khas Banyuwangi, udang goreng, kerang, tempe dan tahu goreng beserta lalapannya.
Sekitar pukul 12.05 kami mulai naik perahu untuk menyeberang ke pulau Bedil. Pesan mas Budy: jangan membawa hape, ga usah membawa tas. Lha ini, kalau mau buat dokumentasi, bagaimana caranya tanpa hape/kamera? Sedangkan paket tour yang kami ambil tidak sekaligus menyediakan tukang motret yang akan mengabadikan kegiatan kami. Walhasil? Aku dan Angie tetap membawa hape, sedangkan Ranz tetap membawa tas 'cangklong'nya yang berisi kamera, hape, dlsb.
Perjalanan sekitar 25 menit dari pantai Mustika menuju pulau Bedil. Pulau ini sama sekali tidak berpenghuni, kecantikan alamnya tentu yang membuat para 'penjual' keeksotikan alam Banyuwangi menyertakan pulau Bedil sebagai salah satu destinasi yang kami kunjungi. Honestly, sebelum berangkat ke Banyuwangi, aku malah tidak sempat untuk browsing seperti apakah pulau Bedil itu. Namun sesampai sini, rasanya hatiku terbedil-bedil! Lol. I will come back to this place again next time I have time to visit Banyuwangi!
Selain ada 'laguna' yang terletak di satu goa, banyak spot lain yang cantik untuk dijadikan background foto-foto. Nah, di satu spot yang (mungkin dianggap) paling instagrammable, ada seorang tukang foto yang memotret para pengunjung. Untuk berfoto-foto di situ, kami harus antri karena lokasi itu cukup sempit sehingga hanya cukup 1 perahu saja yang merapat ke arah sana.
![]() |
Otw kembali ke pantai Mustika dari pantai Wedi Ireng |
![]() |
Di pantai Wedi Ireng |
Dari pulau Bedil, tukang perahu kembali menjemput kami dan mengantar ke pantai Wedi Ireng. Pulau dimana pantai Wedi Ireng ini terletak juga nampak sebagai pulau yang tidak berpenghuni. Butiran pasirnya yang lembut dan pemandangan ke laut lepas yang super cantik membuatku berangan-angan untuk stay di situ barang satu minggu, andai ada saluran listrik! Hihi … Ga ada koneksi internet masih tidak apa-apa, tapi aku ga mau kalau di malam hari kegelapan: ga bisa membaca buku, apalagi menulis-nulis di laptop.
One thing to note: perjalanan menuju pantai Wedi Ireng lebih menantang ketimbang dari pantai Mustika menuju pulau Bedil: ombaknya cukup besar -- bagi perahu mungil yang kami tumpangi -- sehingga air laut terus menerus terpercik ke dalam perahu.
Another thing to note: next time ambil paket tour ke sini lagi, boleh-boleh saja membawa tas berisi baju ganti, sisir dan sedikit makeup. Sayang sekali kami tidak banyak mengambil gambar karena jelas kami telah nampak super kucel, lol. Maklum, di pulau Bedil kami nyemplung di laguna untuk merasakan berenang di dalam laguna yang terletak di dalam goa. Kalau perlu, tas dimasukkan ke dalam tas kresek!
![]() |
Pantai Mustika |
Kami tidak lama-lama di sini. Mungkin tidak lebih dari 30 menit. Kami langsung menuju ke perahu yang kami tumpangi untuk minta diantar kembali ke panti Mustika. Kami sampai pantai Mustika sekitar pukul 15.30. tak lama setelah turun dari perahu, there was a little accident here: hape yang kumasukkan ke dalam kantong outer, jatuh nyemplung ke laut. Untung Ranz melihatnya, lalu buru-buru mengambil. Hape langsung aku keluarkan dari casingnya.
Kami bertiga -- aku, Angie dan Deven -- mandi di tempat bilas rumah makan tempat kami makan siang. Ranz tidak nyemplung ke laut sehingga dia tidak perlu mandi.
Tujuan berikutnya: Pantai Pulau Merah untuk menikmati pemandangan matahari tenggelam. Honestly, aku tidak terlalu banyak berharap karena selama seminggu sebelum itu, tiap hari hujan turun. Tapi, cuaca yang bagus seharian kami bepergian hari itu membuatku sedikit berharap. Sekitar pukul 5 sore mobil yang kami tumpangi sampai di tempat parkir pantai Pulau Merah. Ternyata o ternyata, destinasi wisata satu ini telah penuh pengunjung! Berbeda dengan pantai Mustika yang terkesan sepi.
Karena barusan mandi, di sini, kami tidak main air lagi. Hanya duduk-duduk di kursi satu kios tempat kami jajan es degan dan sedikit cemilan. Kala kami datang, sang mentari tidak terlihat di ufuk Barat: tertutup awan. Sekitar 20 menit kemudian, dia muncul! Alhamdulillaaah!!! Our luck!
Kami meninggalkan pantai Pulau Merah pukul 17.45. Kami sampai di Dannu's Homestay pukul 20.00. Jarak tempuh kami hari ini sekitar 150 kilometer pp.
Malam itu, kami makan malam di satu rumah makan Padang yang terletak di seberang homestay. Aku dan Angie cukup makan sepiring berdua, mengingat aku telah terbiasa skip dinner.
To be continued.
No comments:
Post a Comment