|
Mahavihara Majapahit, Trowulan
|
31 Desember 2023
Mengingat
semalam kami masih melek sampai lebih dari jam 12 malam, masuk akal jika pukul
7 pagi kami masih mlungker di kamar masing-masing. Apalagi jenis jendela yang
sangat tertutup dari cahaya dari luar membuat kamar terus teras gelap (aku dan
Angie biasa tidur dalam gelap), jadi rasanya masih malam, lol. Setelah ngeh
sudah lebih pukul 7 pagi, aku iseng masuk kamar Ranz. As usual, dia sudah
mandi. Kemudian dia mengajakku ke luar hotel. Di seberang hotel ada pom bensin.
Semalam saat kami datang, Ranz melihat ada yang jualan angkringan di ujung pom
bensin. Namun saat kami berdua keluar pagi ini, tak nampak ada yang jualan.
Kami pun kemudian berjalan kaki ke satu minimarket yang terletak tak jauh dari
hotel. Kami beli cemilan untuk di jalan.
Setelah
balik dari minimarket, aku nongkrong di kamarnya Ranz, kami browsing selain
kawasan Trowulan, kemana lagi kita bisa dolan? Ternyata kebanyakan destinasi
wisata terletak di daerah Trawas. Akhirnya, kami putuskan untuk dolan ke sana.
Aku pun buru-buru balik ke kamar, membangunkan Angie, kemudian mandi. Setelah
aku mandi, Angie mandi, kami pun packing.
Sekitar
pukul 08.30 kami meninggalkan hotel menuju Trawas. Dari hotel, kami belok ke
arah kiri untuk menuju Trawas. Jika kami ingin ke Trowulan, kami kudu belok ke
arah kanan. Tujuan kami: Rainbow Garden Poetoek Soeko yang terletak di area
Trawas. Dari sekian banyak destinasi wisata di kawasan Trawas, mengapa kami
memilih Rainbow Garden ini? Jawabannya adalah: karena ada tumbuhan bunga
matahari di sana. Haha … entah mengapa Ranz pengen banget berfoto dengan
background bunga matahari. Ya wis aku manut saja, apa lagi aku ingat, Angie
juga suka. Satu kali dulu, kami berdua jalan-jalan (olahraga di kawasan tempat
tinggal kami). Waktu bertemu dengan tumbuhan bunga matahari, dan bunganya
sedang mekar, Angie pun berfoto di situ.
Kami
sekaligus having 'brunch' di sini. Aku memesan nasi pecel, Angie pesan mie
ayam, Ranz pesan apa ya, aku lupa, lol. Setelah pesan di satu kantin (di area
parkir, ada sederetan warung makan, pengunjung bisa tinggal memilih mau
pesan/beli makan di kantin yang mana), kami berempat masuk ke taman. Sementara
kami berempat (aku, Angie, Ranz dan Deven) jalan-jalan di dalam taman, mbak
Niken, Rama dan mas Martin bersantai di satu gazebo yang terletak di area
parkir.
Taman ini
lumayan banyak spot foto, baik dengan background gunung Welirang di kejauhan,
terasering sawah, atau kebun bunga yang disediakan. Rainbow Garden ini terletak
di satu area yang lumayan tinggi, namun karena siang itu matahari bersinar
dengan menyengat, kami tetap merasa kepanasan, tidak sejuk sama sekali. Ada
banyak tanaman bunga, namun tidak ada pepohonan yang bisa membuat pengunjung
berteduh.
Sekitar
pukul 13.00 kami meninggalkan Rainbow Garden menuju Trowulan. Tujuan pertama
kami adalah Gapura Wringin Lawang, karena memang gapura ini yang pertama kami
lewati saat masuk area Trowulan dari arah Mojokerto. (Saat bersepeda ke
Trowulan di tahun 2012, aku dan Ranz masuk Trowulan dari Jombang, jadi gapura
Wringin Lawang adalah spot terakhir yang kami kunjungi.) saat sampai di sini,
sinar matahari bersinar cerah sekali, yang lain ogah ikutan foto-foto. So? Ya
hanya aku dan Ranz yang berfoto-foto. Eh, mas Martin sempat ikutan minta difoto
ding.
Tujuan
selanjutnya Gapura Bajangratu. I love this place! Aku masih ingat areanya cukup
luas meski gapura (candi)nya tidak besar. Dan area ini bersih, tak nampak
sampah bertumpuk. Kali ini semua ikut masuk area candi. Tapi, seperti saat kami
di Wringin Lawang, kami tidak lama-lama. Masih ada beberapa spot lain, kami
khawatir nanti keburu lokasinya tutup. Lha padahal Trowulan itu sebenarnya
tujuan utamaku dan Ranz berkunjung ke Mojokerto je. Lol.
Saat kami
meninggalkan Bajangratu, sang mentari telah tertutup mendung. Saat kami sampai
Candi Tikus, gerimis mulai turun. Untung ada payung di dalam mobil. Kami turun
bertiga: aku, Ranz dan Deven. Karena sudah turun gerimis, jelas kami ga
lama-lama di dalam. Dari Bajangratu, kami ke Museum Trowulan. Ini pukul 15.15.
aku mulai gelisah, khawatir jika saat kami sampai Mahavihara Majapahit,
jangan-jangan vihara sudah tutup. :( Maka, kami tidak terlalu konsentrasi di
dalam museum. Ga sampai 15 menit kami sudah ke luar.
Dari Museum,
kami ke arah Candi Brahu. Seingatku dulu Mahavihara Majapahit terletak tidak
jauh dari Candi Brahu. Kebetulan otw ke Candi Brahu, gerimis telah berhenti.
Saat kami sampai, pintu gerbang masih buka, kami masih bisa masuk. Oh ya, hanya
Ranz dan aku yang masuk ke sini. Yang lain menunggu di mobil.
Tujuan
berikutnya: Mahavihara Majapahit, yang ternyata lumayan susah kami temukan,
lol. Nampaknya memang lebih mudah kami temukan jika naik sepeda ketimbang naik
mobil, lol. Waktu kami sampai, pukul 16.00, ada tulisan bahwa vihara buka
sampai pukul 17.00! Alhamdulillah! Legalah aku saat bisa berfoto dengan patung
Buddha berbaring! Satu lokasi yang sangat ingin kukunjungi bersama Angie. Di
destinasi terakhir ini, Angie dan Deven turut masuk.
Sekitar
pukul 17.00 kami telah meninggalkan kawasan Trowulan. Well, andai kami tidak ke
Trawas, mungkin aku akan mengunjungi semua spot yang disebut di satu petunjuk
di dalam Museum. Oh ya, saat kami mellewati Kolam Segaran, kolam terlihat
kering tak ada air sama sekali. Di dasarnya terlihat rerumputan. Maklum, musim
kemarau tahun 2023 sangat panjang! Bulan Desember saja, yang konon singkatan
dari 'gede-gedene sumber' tetap jarang hujan turun.
Waktu
melewati kota Jombang, Angie sempat bingung. Dia bertanya, "Ma, emang kota
tempat kita menginap semalam itu Jombang?" lol. Waktu kujawab,
"Mojokerto." dia bilang, "Lah, ini kok kita sudah sampai
Jombang?" ha ha … memang Mojokerto - Jombang kan dekat sekali jaraknya.
Menjelang
pukul enam sore, mobil yang disetiri mas Martin sudah masuk jalan tol. Kami
memutuskan untuk makan malam di rest area pertama yang kami lewati. Setelah
itu, perjalanan lancar hingga kami sampai Solo.
Alhamdulillah
sekitar pukul 22.00 kami sudah sampai rumah Ranz. Saat kami lewat Jl. Slamet
Riyadi, kepadatan jalan sangat terasa sekali! Dan ternyata Pak Jokowi
menghabiskan malam tahun baru 2024 di Paragon Mall, Solo! Pantas saja.
To be continued.