Wednesday, January 17, 2024

End of Year 2023 Holiday Day 2

 

Mahavihara Majapahit, Trowulan

31 Desember 2023

 

Mengingat semalam kami masih melek sampai lebih dari jam 12 malam, masuk akal jika pukul 7 pagi kami masih mlungker di kamar masing-masing. Apalagi jenis jendela yang sangat tertutup dari cahaya dari luar membuat kamar terus teras gelap (aku dan Angie biasa tidur dalam gelap), jadi rasanya masih malam, lol. Setelah ngeh sudah lebih pukul 7 pagi, aku iseng masuk kamar Ranz. As usual, dia sudah mandi. Kemudian dia mengajakku ke luar hotel. Di seberang hotel ada pom bensin. Semalam saat kami datang, Ranz melihat ada yang jualan angkringan di ujung pom bensin. Namun saat kami berdua keluar pagi ini, tak nampak ada yang jualan. Kami pun kemudian berjalan kaki ke satu minimarket yang terletak tak jauh dari hotel. Kami beli cemilan untuk di jalan.

 

Setelah balik dari minimarket, aku nongkrong di kamarnya Ranz, kami browsing selain kawasan Trowulan, kemana lagi kita bisa dolan? Ternyata kebanyakan destinasi wisata terletak di daerah Trawas. Akhirnya, kami putuskan untuk dolan ke sana. Aku pun buru-buru balik ke kamar, membangunkan Angie, kemudian mandi. Setelah aku mandi, Angie mandi, kami pun packing.

 


 

Sekitar pukul 08.30 kami meninggalkan hotel menuju Trawas. Dari hotel, kami belok ke arah kiri untuk menuju Trawas. Jika kami ingin ke Trowulan, kami kudu belok ke arah kanan. Tujuan kami: Rainbow Garden Poetoek Soeko yang terletak di area Trawas. Dari sekian banyak destinasi wisata di kawasan Trawas, mengapa kami memilih Rainbow Garden ini? Jawabannya adalah: karena ada tumbuhan bunga matahari di sana. Haha … entah mengapa Ranz pengen banget berfoto dengan background bunga matahari. Ya wis aku manut saja, apa lagi aku ingat, Angie juga suka. Satu kali dulu, kami berdua jalan-jalan (olahraga di kawasan tempat tinggal kami). Waktu bertemu dengan tumbuhan bunga matahari, dan bunganya sedang mekar, Angie pun berfoto di situ.

 


 

Kami sekaligus having 'brunch' di sini. Aku memesan nasi pecel, Angie pesan mie ayam, Ranz pesan apa ya, aku lupa, lol. Setelah pesan di satu kantin (di area parkir, ada sederetan warung makan, pengunjung bisa tinggal memilih mau pesan/beli makan di kantin yang mana), kami berempat masuk ke taman. Sementara kami berempat (aku, Angie, Ranz dan Deven) jalan-jalan di dalam taman, mbak Niken, Rama dan mas Martin bersantai di satu gazebo yang terletak di area parkir.

 

Taman ini lumayan banyak spot foto, baik dengan background gunung Welirang di kejauhan, terasering sawah, atau kebun bunga yang disediakan. Rainbow Garden ini terletak di satu area yang lumayan tinggi, namun karena siang itu matahari bersinar dengan menyengat, kami tetap merasa kepanasan, tidak sejuk sama sekali. Ada banyak tanaman bunga, namun tidak ada pepohonan yang bisa membuat pengunjung berteduh.

 

Sekitar pukul 13.00 kami meninggalkan Rainbow Garden menuju Trowulan. Tujuan pertama kami adalah Gapura Wringin Lawang, karena memang gapura ini yang pertama kami lewati saat masuk area Trowulan dari arah Mojokerto. (Saat bersepeda ke Trowulan di tahun 2012, aku dan Ranz masuk Trowulan dari Jombang, jadi gapura Wringin Lawang adalah spot terakhir yang kami kunjungi.) saat sampai di sini, sinar matahari bersinar cerah sekali, yang lain ogah ikutan foto-foto. So? Ya hanya aku dan Ranz yang berfoto-foto. Eh, mas Martin sempat ikutan minta difoto ding.

 

Tujuan selanjutnya Gapura Bajangratu. I love this place! Aku masih ingat areanya cukup luas meski gapura (candi)nya tidak besar. Dan area ini bersih, tak nampak sampah bertumpuk. Kali ini semua ikut masuk area candi. Tapi, seperti saat kami di Wringin Lawang, kami tidak lama-lama. Masih ada beberapa spot lain, kami khawatir nanti keburu lokasinya tutup. Lha padahal Trowulan itu sebenarnya tujuan utamaku dan Ranz berkunjung ke Mojokerto je. Lol.

 

Saat kami meninggalkan Bajangratu, sang mentari telah tertutup mendung. Saat kami sampai Candi Tikus, gerimis mulai turun. Untung ada payung di dalam mobil. Kami turun bertiga: aku, Ranz dan Deven. Karena sudah turun gerimis, jelas kami ga lama-lama di dalam. Dari Bajangratu, kami ke Museum Trowulan. Ini pukul 15.15. aku mulai gelisah, khawatir jika saat kami sampai Mahavihara Majapahit, jangan-jangan vihara sudah tutup. :( Maka, kami tidak terlalu konsentrasi di dalam museum. Ga sampai 15 menit kami sudah ke luar.

 

Dari Museum, kami ke arah Candi Brahu. Seingatku dulu Mahavihara Majapahit terletak tidak jauh dari Candi Brahu. Kebetulan otw ke Candi Brahu, gerimis telah berhenti. Saat kami sampai, pintu gerbang masih buka, kami masih bisa masuk. Oh ya, hanya Ranz dan aku yang masuk ke sini. Yang lain menunggu di mobil.

 

Tujuan berikutnya: Mahavihara Majapahit, yang ternyata lumayan susah kami temukan, lol. Nampaknya memang lebih mudah kami temukan jika naik sepeda ketimbang naik mobil, lol. Waktu kami sampai, pukul 16.00, ada tulisan bahwa vihara buka sampai pukul 17.00! Alhamdulillah! Legalah aku saat bisa berfoto dengan patung Buddha berbaring! Satu lokasi yang sangat ingin kukunjungi bersama Angie. Di destinasi terakhir ini, Angie dan Deven turut masuk.

 




 

Sekitar pukul 17.00 kami telah meninggalkan kawasan Trowulan. Well, andai kami tidak ke Trawas, mungkin aku akan mengunjungi semua spot yang disebut di satu petunjuk di dalam Museum. Oh ya, saat kami mellewati Kolam Segaran, kolam terlihat kering tak ada air sama sekali. Di dasarnya terlihat rerumputan. Maklum, musim kemarau tahun 2023 sangat panjang! Bulan Desember saja, yang konon singkatan dari 'gede-gedene sumber' tetap jarang hujan turun.

 

Waktu melewati kota Jombang, Angie sempat bingung. Dia bertanya, "Ma, emang kota tempat kita menginap semalam itu Jombang?" lol. Waktu kujawab, "Mojokerto." dia bilang, "Lah, ini kok kita sudah sampai Jombang?" ha ha … memang Mojokerto - Jombang kan dekat sekali jaraknya.

 

Menjelang pukul enam sore, mobil yang disetiri mas Martin sudah masuk jalan tol. Kami memutuskan untuk makan malam di rest area pertama yang kami lewati. Setelah itu, perjalanan lancar hingga kami sampai Solo.

 

Alhamdulillah sekitar pukul 22.00 kami sudah sampai rumah Ranz. Saat kami lewat Jl. Slamet Riyadi, kepadatan jalan sangat terasa sekali! Dan ternyata Pak Jokowi menghabiskan malam tahun baru 2024 di Paragon Mall, Solo! Pantas saja.

 

To be continued.

 

No comments: