Aku berada di kantor. Angie masih di rumah ketika aku berangkat sekitar jam 11.35 tadi. Dia akan ke mantan sekolahnya, SMP N 1 Semarang, untuk mengurus SKHUN (aku sendiri ga ngerti singkatan apa. LOL.) yang salah ketik nama ortu.
Tadi aku rencana ngajak Angie bareng, liat hasil jurnal pendaftaran peserta didik di SMA N 3 dan SMA N 5, terus, aku mengantarnya ke SMP N 1. Tapi, ternyata dia sudah janjian dengan salah seorang temannya.
Aku masih belum yakin akan mendaftar ke mana Angie nanti. :( Segalanya masih simpang siur.
Tapi yang penting, kayaknya, aku harus menerima kenyataan kalo ternyata Angie tidak bisa melanjutkan ke mantan sekolahku 20 tahun yang lalu, SMA N 3 Semarang. :( Toh, SMA N 5 juga bagus, atau SMA N 1, meskipun anak-anak yang sekolah di sana borju. Mana mampulah aku membuat Angie setara dengan anak-anak yang berasal dari ortu yang borju juga? :(
Kita memang tidak bisa menghalangi dengan siapa anak kita akan bersosialisasi.
Angie selalu adalah seorang anak manis bagiku, yang selalu mau mengerti keadaan ortunya, karena aku pun selalu berusaha menjadi Mama yang manis buatnya, yang selalu mau mengerti apa pun yang dia inginkan dan lakukan, dengan menggunakan pendekatan KOMUNIKASI YANG TERBUKA antara kita berdua.
Banyak orang bilang bahwa masa belasan tahun adalah masa yang crucial, di mana banyak anak remaja yang rela melakukan apa saja demi diterima dalam satu komunitas yang diinginkannya.
Of course, I always hope that I WILL NOT LOSE the nice, and understanding Angie that I have known so far.
Kok jadi nulis ke arah yang sangat jauh melenceng? LOL.
Well, di mana pun nanti Angie akan melanjutkan sekolah, itu adalah untuk menambah ilmu buat Angie yang akan sangat berguna baginya di kemudian hari, termasuk ilmu bersosialisasi dengan komunitas yang macam mana pun.
No comments:
Post a Comment